5 Bulan Terbaring, Pasien BPJS Butuh Uluran Tangan
BENGKULU, BE - Pasien RSUD M Yunus, Maryati, membutuhkan uluran tangan para darmawan agar dapat berobat ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), sesuai rujukan RSUD M Yunus Bengkulu. Ibu dua anak tersebut terbari lemah di ruang Seruni RSMY, setelah menjalani operasi sesar anak keduanya lima bulan lalu. Sukamto (55), suami Maryati, mengatakan, selama lima bulan tersebut dirinya sudah mengeluarkan dan ratusan juta untuk perawatan istirnya di RSUD M Yunus, sekalipun korban berobat menggunakan BJPS Kesehatan. Pasalnya obat-obat yang ditebus selama pengabotan banyak diluar jaminan BPS sehingga mengeluarkan dana pribadi. \"Kami sudah menjual rumah, kebun dan motor untuk biaya pengobatan. Setelah uang habis baru dirujuk ke RSCM, sehingga kita kesulitan biaya saat ini,\" ungkap Sukamto. Dikatakan Sukamto, bila pasca menjual rumah lalu pihak rumah sakit mengeluarkan rujukan ke Jakarta, mereka tidak akan terkendala dana, tetapi rujukan tersebut dikeluarkan setelah hasil penjualan harta benda korban habis. \"Dulu kita sudah sampaikan ke pihak rumah sakit, perlu dirujukan ke rumah sakit lain atau tidak. Mereka mengatakan belum perlu, sekarang setelah kita kehabisan dana baru keluar rujukannya,\" katanya. Dituturkan Sukamto, mereka membutuhkan dana mencapai Rp 50 juta untuk membawa korban ke RSCM, sehigga keluarga korban sangat membutuhkan uluran tangan para darmawan di Provinsi Bengkulu agar istrinya bisa dirawat ke RSCM. \"Katanya untuk biaya ambulan saja sebesar Rp 19.000.000, belum termasuk biaya pengobatannya,\" keluh Sukamto. Warga Perumnas Kandang Kandang Mas Mulia Blok B RT 23 RW 06 nomor 80 Kelurahan Kandang Mas Kecamatan Kampung Melayu ini tak sadarkan diri setelah meminum obat yang diberikan perawat pasca korban menjalani operasi secar kelahiran anak keduanya Amelia Wulandari. \"Setelah operasi kondisinya sadar masih bisa komunikasi, tetapi diberikan pil 4 butir oleh perawat kerena kondisinya dingin. Setelah diberikan obat oleh perawat tersebut kondisinya jadi begini,\" sebut Sukamto. Sukamto menuturkan pasca kejadian perawat yang memberikan obat tersebut hingga saat ini tak pernah nampak lagi mendatangi kamar perawatan istrinya di ruang seruni.(320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: