PT BM Tolak Urusi Penyerobotan Aset

PT BM Tolak Urusi Penyerobotan Aset

BNGKULU, BE - Penyelesaian kasus penyerobotan aset Pemerintah Provinsi Bengkulu berupa tanah kosong di kawasan lapangan Golf Bengkulu, kian tidak jelas. Setelah sebelumnya Pemprov menyerahkan penyelesaiannya ke PT Bengkulu Mandiri (PT BM) selaku pengelola Lapangan Golf, kini PT Bengkulu Mandiri pun menolak menyelesaikan penyerobotan lahan yang dilakukan puluhan warga itu.  Penolakan ini disampaikan Plt Direktur Utara PT BM, Dr Effed Darta saat dihubungi BE, kemarin. \"Sengketa itu selayaknya diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu sebagai pemilik aset.  Sedangkan PT BM sendiri bukan pemilik aset tersebut, melainkan hanya mengelola Lapangan Golf-nya,\" kata Effed. Selain itu, lanjutnya, lahan yang diserobot warga tersebut bukan lapangan golf, melainkan tanah kosong yang terdapat di bagian paling ujung lapangan golf, sehingga pihaknya memilih untuk menolak penyelesaian kasus tersebut. \"Kami hanya mengelolanya saja, kalau masalah terjadi, maka diselesaikan oleh Pemda, kecuali yang diserobot pengelolaannya baru akan menjadi tanggung jawab kami untuk menyelesaikannya,\" terangnya. Ia juga mengaku Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah sudah memberi mandat penyelesaian masalah penyerobotan itu kepada Plt Sekda.  Dan pihaknya (PT BM, red) dengan Pemda hanya sebatas koordinasi saja.  \"Kami sudah beberapa kali beberapa rapat koornasi dengan Pemda, termasuk dengan komisarisnya pada Herry Syahriar. Saya tidak tahu kenapa Pemda mengatakan bahwa masalah itu diselesaikan oleh PT BM.   Kami juga sudah konsultasikan dengan kuasa hukum kami, hasilnya tetap sama bahwa kami tidak berwenang untuk menyelesaikan kasus itu dengan melaporkan penyerobotnya ke Polda Bengkulu karena PT BM tidak memiliki dasarnya,\" paparnya. Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah konsentrasi masalah-masalah internal di PT BM dan ia menargetkan bahwa perusahaan milik daerah itu akan kembali beroperasi pada awal tahun 2015 mendatang.   \"Kami tengah fokus  menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan itu, insya Alah awal tahun depan bisa beroperasi kembali karena sejauh ini sudah ada peningkatan penyelesaian masalah, termasuk penagihan dana yang dipinjam oleh pihak kedua sebagian besar sudah kembali,\" urainya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: