Poktan Diminta Setor RDKK

Poktan Diminta Setor RDKK

AMEN,BE - Kelompok tani di Kabupaten Lebong diharapkan segera menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) terhadap Pupuk dan menyetorkannya kepada Distributor yang ada di wilayah masing - masing. Hal ini untuk menghindari terjadinya kelangkan pupuk pada musim tanam di awal tahun 2013 nanti. \"Pengalaman tahun ini menjadi sebuah pelajaran penting bagi kita, untuk itu ditahun 2015 mendatang hal tersebut jangan sapai terjadi lagi. Nah, supaya kelangkaan pupuk ini tidak terjadi lagi maka kelompok tani kita harapkan segera menyusun RDKK masing-masing dan menyampaikannya Kepada Distributor pupuk bersubsidi,\" jelas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lebong Sumiati SP kepada BE kemarin. Selain itu, dikatakan Sumiati, jika permasalahan kelangkaan pupuk bisa dihindari jika seluruh kelompok tani mengajukan RDKK. Distributor tidak memiliki kewenangan untuk menambah atau mengurangi jatah pupuk kepada kelompok tani, kemudian distributor juga tidak bisa mengajukan pupuk bagi petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani. \"Jika kelompok tani mengajukan kebutuhan pupuk urea 200 kg untuk 1 ha sawah, maka pihak distributor hanya bisa mengusulkan pupuk tersebut ke Pusri sebesar yang di minta petani. Jika 1 kelompok memiliki lahan 20 ha maka kebutuhan pupuk yang di berikan sebanyak 4 ton untuk 1 kali musim tanam,\" kata Sumiati. Masalah lain yang menyebabkan terjadinya kelangkaan pupuk tersebut pada musim tanam tahun ini, dikarenakan luas areal persawahan yang ada mencapai lebih kurangĀ  11 ribu hektar, tetapi tidak semua petani yang masuk kelompok tani. \"Kebutuhan pupuk untuk keseluruhan lahan yang kita miliki dalam sekali turun tanam mencapai 220 ton. Untuk jenis pupuk urea bersudsidi, tetapi pasokan pupuk hanya 140-160 ton. Pasokan pupuk ini berdasarkan RDKK dari kelompok, sedangkan petani yang tidak menjadi anggota kelompok tidak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Distributor tidak bisa menajukan lebih besar dari kebutuhan RDKK, sehingga pada saat musim tanam terjadi kelangkaan pupuk,\" pungkas Sumiati.(777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: