Laka MD Meningkat, 14 Nyawa Melayang
BU Paling Rawan Kecelakaan BENGKULU, BE - Kabupaten Bengkulu Utara menjadi wilayah paling rawan kecelakaan menjalang dan pasca lebaran tahun ini. Sebanyak 14 orang warga menjadi korban kecelakaan di Bengkulu Utara dengan korban meninggal dunia 7 orang, luka berat 3 orang, dan 4 orang luka ringan. Diketahui hasil sementara rekapitulasi Operasi Ketupat Nala Polda Bengkulu dari 21 kasus kecelakaan hingga tanggal 3 Agustus lalu, Bengkulu Utara menjadi daerah paling rawan kecelakaan dengan jumlah korban meninggal dunia paling tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lainya se-Provinsi Bengkulu. Sedangkan kecelakaan di Rejang Lebong sebanyak 2 kasus dengan korban meninggal dunia 1 orang dan luka ringan 1 orang. Kemudian Kaur dan Muko-Muko masing-masing 2 kasus kecelakaan dengan total korban 10 orang, dua korban meninggal dunia di Kaur, luka berat dan ringan 3 orang. Posisi kedua daerah rawan kecelakaan ditempati Kabupaten Seluma dengan jumlah 5 kasus kecelakaan, 19 orang menjadi korban dibumi sekundang setungguan ini. Dengan korban meninggal dunia dan luka ringan masing-masing satu orang. Tiga Kabupaten Lagi yakni Bengkulu Selatan, Kepahiang dan Kabupaten Lebong belum diketahui laporan jumlah kecelakaannya. Sebab dari data yang disampiakan Kasatgasda Operasi Ketupat Nala 2014 Polda Bengkulu Kombes Pol Benny Ali SIK tidak ada daftar kecelakaan ditiga kabupaten tersebut. \"Data yang masuk ke kita saat ini merupakan rincian jumlah kasus hingga tanggal 3 Agustus kemarin,\" jelas Bennyi Ali, digedung RTCM Direktoral Lalulintas Polda Bengkulu Kemarin (4/8). Dijelaskan Benny, penyebab kecelakaan lalulintas dengan merengkut korban jiwa menjelangan dan pasca lebaran tahun ini dikarena banyak sebab, mulai dari faktor kelalaian manusia, kondisi jalan serta kondisi dari kendaraan yang dikemudikan. Sehingga, warga masyarakat yang hendak berpergian dengan kendaraan baik roda dua maupun roda 4 harus mengecek kondisi kendaraan, kondisi fisik. Setelah melakukan langakah pemeriksaan tersebut pastikan semua dalam kondisi layak. \"Penyebabnya banyak faktor, mulai kondisi jalan, faktor kendaraan serta kelalaian pengemudi sendiri,\" tegas Dir Lantas. Selain menyebabkan korban jiwa, kecelakaan juga menimbulkan kerugian materi karena banyaknya kerusakan yang diakibatkan kecelakaan selama lebaran tersebut. Dari 21 kasus kecelakaan yang masuk ke Polda Bengkulu diperkirakan kerugian materi mencapai Rp 78 juta, kerana kendaraan yang terlibat kecelakan rata-rata mengalami rusak parah. \"Ini baru data sementara yang dilaporkan oleh jajaran Polda di Kabupaten/Kota selama operasi ketupat nala mulai dari 22 juli dan akan berakhir 6 agustus besok,\" ungkap Benny. Angka kecelakan tersebut bisa saja lebih banyak dari data yang dimiliki Polda Bengkulu, sebanyak tidak semua kasus kecelakaan yang terjadi dilaporan ke Aprat Kepolisian. Sehingga diperkirakan tingkat kecelakaan menjelang dan pasca lebaran di Provinsi Bengkulu dapat menjadi lebih banyak lagi dari data yang dimiliki Polda Bengkulu. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: