7 Bulan TNS Belum Cair, Guru Menjerit
KOTA MANNA, BE – Sudah tujuh bulan ini para guru yang mendapatkan tunjangan non sertifikasi (TNS) belum juga menerima hak mereka. Padahal hak itu diberikan kepada mereka lantaran mereka tidak mendapatkan tunjakan sertifikasi. Hanya saja disaat semua guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi, namun sekitar 1032 guru yang mendapat TNS hingga kemarin belum ada kabarnya. Hal itu membuat para guru resah. “Sudah 7 bulan ini kami belum nerima TNS, padahal itulah harapan kami sebagai tambahan gaji untuk merayakan idul fitri ini,” keluh beberapa guru yang enggan disebutkan namanya kepada BE kemarin. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Bengkulu Selatan (BS), Minarman SH mengakui jika hingga kemarin pihaknya belum mencairkan TNS ini kepada 1032 guru. Pasalnya sambung dia, selama ini terjadi human error data pada Kementerian keuangan. Dengan begitu data guru-guru di BS yang mendapat TNS ini belum jelas di pusat. Hanya saja tambah Minarman, saat ini sudah dua masuk ke rekening Dinas dana untuk TNS ini sebesar Rp 259 juta. “Sebenarnya dana itu sudah masuk ke kami sekitar dua minggu lalu, namun itu baru untuk satu bulan,selama ini kami khawatir jika dana ini disalurkan akan membuat para PNS semakin resah,” ucapnya. Hanya saja sambung dia beberapa waktu lalu ada bagian keuangan dari Dinas Dikpora yang menanyakan langsung terkiat TNS ke 1032 PNS di lingkungan dinas Dikpora BS. Dari hasil koordinasi itu, diketahui jika terhadi kesalahan atau human error data penerima TNS. Oleh karena itu pihaknya akan memperbaiki kembali data itu pada saat rapat koodinasi kembali dengan Kementerian keuangan pada September mendatang. Kemudian diharapan dari hasil rapat ini nanti nama-nama guru PNS yang menerima TNS akan diketahui. Dengan begitu diharapkan pada akhir 2014 ini data itu tuntas. Sehingga pada tahun 2015 TNS para guru itu dapat dibayarkan lunas. “September nanti aka nada rapat koordinasi kembali ke Kementerian keuangan RI, setelah itu sisa TNS selama 11 bulan mulai februari hingga Desember 2014 akan dibayarkan pada awal 2015 mendatang,” terang Minarman. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: