GKR Hemas Temui Masyarakat Jawa
BENGKULU, BE - Masyarakat Jawa Bengkulu bangga bertemu langsung dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, yang merupakan istri Sri Sultan Hamengku Buwono X. Silaturahim ini sangat istimewa, seperti ratu ketemu rakyatnya yang ada di Bengkulu. Hal ini, karena banyak masyarakat Jawa di Bengkulu. Dalam pertemuan itu banyak tokoh-tokoh masyarakat Jawa ikut hadir.
Ketua PMJB Suharto SE, MBA mengatakan kedatangan GKR Hemas ke Bengkulu menemui masyarakat Jawa di Bengkulu, sangat istimewa sekali. Sebab bisa silaturahim dengan istri raja Hamengkubuwono X. \"Mudah-mudahan membawa berkah masyarakat Jawa Bengkulu, baik berasal dari Jogja, Jawa Tengah, Jawa Timur lainnya,\" ujarnya.
Suharto mengatakan masyarakat Bengkulu sangat senang dengan diangkatnya Sultan Jogjakarta sebagai gubernur. \"Warga Jogya di Bengkulu senang atas dilantiknya Sultan sebagai gubernur Jogja,\" katanya.
Ia mengatakan masyarakat Jawa dan khususnya dari Jogjakarta sangat banyak di Bengkulu. Masing-masing memiliki peran dalam melakukan pembangunan di Bengkulu. \"Ada yang jadi anggota DPRD, dan ada pula yang aktif dipemerintahan. Dengan dihadiri Gusti Kanjeng Ratu, diharapkan menjadi spirit masyarakat Jawa di Bengkulu, dalam berperan aktif untuk berbuat positif di Bengkulu dan menjalin persatuan dan kesatuan,\" katanya.
Ketua Paguyuban Keluarga Jogyakarta Sudarsono juga menyampaikan kebahagiannya atas dilantiknya Sultan Hamengkubuwono menjadi gubernur Jogya dan disahkannya UU Keistimewaan Jogakarta. Ia mengatakan, masyarakat Jogjakarta meski berada di Bengkulu, namun ikatan batinnya dengan Jogjakarta sangat kuat. \"Kedatangan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, garwo dalem (orang rumah) Sultan Hamengkubuwono X, mengobati rindu kami dengan Jogjakarta. Harapan kami, kunjungan seperti senantiasa terus dilakukan,\" ujarnya.
Anggota DPD RI Dpl Ing H Bambang Soeroso mengatakan 42% warga Jawa di Bengkulu, adalah modal besar dan kekuatan besar masyarakat yang saat ini di perantuan ini. Sebab itu, kekuatan ini harus tetap dijaga, dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. \"Bahwa kedatangan Gusti Kanjeng Ratu ini adalah untuk bersilahturahim dengan masyarakat Bengkulu. Sebab, selain sebagai permaisuri raja, GKR juga dibutuhkan oleh bangsa dan negara,\" katanya. Menanggapi kegembiraan masyarakat Jawa Bengkulu bertemu dengan GKR, Bambang berharap agar kedepan, GKR tersebut dapat diberi kesempatan waktu untuk bertatap muka lagi dengan masyarakat Jawa Bengkulu. \"Kita berharap, sering-seringlah masyarakat kita dikunjungi oleh ratu,\" katanya. Dalam kesempatan silahturahmi itu, GKR Hemas membawa oleh-oleh untuk masyarakat Jawa Bengkulu, berupa buku hasil kerja stafnya berjudul,\" Ratu Dihati Rakyat\". GKR Hemas mengaku bangga bisa bertemu dengan masyarakat Jawa Bengkulu. Bahkan, lebih bangga lagi bisa mempertahankan budaya-budaya dan ikut andil dalam pembangunan, ditandangi dengan banyaknya masyarakat Jawa duduk di legislatif dan eksekutif. \"Masyarakat Jawa harus bisa bersatu, sehingga bisa ikut andil membangun provinsi atau daerah yang ditinggali,\" katanya.
GKR Hemas juga kagum dengan gamelan yang masih bagus ditampilan di Bengkulu. Bagi masyarakat Jawa, musik gamelan memiliki arti sebagai pemersatu masyarakat. \"Gamelan tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga pemersatu masyarakat. Kita sudah banyak keliling di Indonesia, bahwa banyak dan ada upaya-upaya pihak lain untuk memecah jati diri bangsa,\" katanya.
Ia mengatakan selama ini sudah mulai luntur tata krama dan sopan santun dikalangan anak muda. Sebab itu, GKR Hemas berpesan agar anak-anak hingga usia 20 tahun dibekali dengan sopan santun. Sehingga jati diri bangsa tidak mudah dipecah-pecah oleh orang lain.
\"Seperti Jogjakarta, harus menjadi kota toleran. Bukan mudah untuk menjaga ini, sebab upaya lain untu memecah belah, sebab itu kita harus tetap waspada,\" katanya. (100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: