Gub Tuding Bando Hanya Cari Alasan

Gub Tuding Bando Hanya Cari Alasan

BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd angkat bicara mengenai spanduk yang terpasang di beberapa titik di Kepahiang, saat ia menggelar Safari Ramadan malam Senin, kemarin. Salah satu isi spanduk itu yakni menyebutkan bahwa gubernur sengaja bertahan di atas tanah SPP Kelobak dan tidak mengizinkan pembangunan Masjid Agung. Menurut gubernur, proses tukar guling tanah yang mau dijadikan lokasi pembangunan masjid itu bukan hanya kebijakan gubernur sendiri, malainkan berdasarkan hasil rapat paripurna DPRD Provinsi Bengkulu. \"Prosesnya itu melalui sidang paripurna, tidak mungkin gubernur membatalkan hasil paripurna. Hasil paripurna itu, ada tukar guling tanah SPP kelobak itu, tanah itu kan satu lokasi dengan lokasi masjid. Kalau sudah selesai tukar gulingnya, maka akan diserahkan ke Pemkab Kepahiang, mau bangun apa ya silahkan,\" katanya. Namun masalahnya, tukar guling belum selesai. Karena Pemkab Kepahiang ingin memberikan tukarnya tanahseluas 50 hektare yang terdapat di Air Sempiang. Namun setelah dicek, tanah itu masih dikuasai oleh PT Sarana Mandiri Mukti. Dan pihak komisasari SMM tidak mau memberikan tanah tersebut. \"Jadi, bukan karena saya tidak boleh bangun masjid, kalau pak Bando mau membangun masjid di lapangan Santoso awal masuk Kepahiang, itu sangat strategis. Dan mengatakan saya tidak boleh membangun masjid, itu alasan saja,\" ujar gubernur santai. Gubernur juga membantah adanya aksi demo dari masyarakat saat ia berkunjung ke Kepahiang dalam rangka safari ramadan tersebut. \"Tidak ada demo atau aksi apapun. Untuk jelasnya silahkan tanya ke pak Danrem, karena beliau juga ikut serta dalam safari tersebut,\" kata Junaidi. Sementara itu, Danrem 041 Gamas Bengkulu, Kol Inf Achmad Sudarsono SIP juga mengakui bahwa  tidak ada aksi atau demo saat gubernur melaksanakan Safari Ramadan ke Kepahiang tersebut. \"Sepengetahuan saja tidak ada demo, cuma spanduk saja yang dipasang di pinggir jalan,\" kata danrem.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: