H-1 Lebaran Semua Jalan Mulus

H-1 Lebaran Semua Jalan Mulus

BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah tidak menginginkan masih adanya jalan yang berlubang pada lebaran tahun ini.  Untuk itu, gubernur meminta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu untuk mempercepat pengerjaan, mengingat dalam minggu ini jalan sudah dipadati oleh masyarakat yang mudik ke kampung halamannya. \"Sejauh ini yang masih terus bergerak adalah ke arah Lebong, kemudian ke perbatasan Lampung. Saya sudah menelepon Plt Kadis PU untuk terus memantau pengerjaan jalan tersebut, kalau bisa dikebut sehingga H-1 sudah selesai,\" kata Junaidi, kemarin. Gubernur mengatakan, jalan yang sudah mulus adalah jalan Bengkulu-Kepahiang termasuk di gunung Bengkulu Tengah.  Sedangkan jalan ke arah Rejang Lebong menuju perbatasan Lubuklinggau hanya tinggal beberapa titik lagi yang saat ini masih dalam proses pengerjaan. \"Jalan ke arah Rejang Lebong-Lubuklinggau saya oiptimis akan selesai sebelum arus mudik, karena hanya tinggal beberapa titik lagi yang belum selesai,\" akunya. Sementara ke arah Kabupaten Mukomuko, lanjutnya, juga hampir mulus semuanya. Hanya tinggal satu titik lagi, yakni di jalan amblas di Desa Serangai di Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara. \"Jalan amblas di Serangai itu merupakan kewenangan Balai VII, karena itu kita minta pihak balai agar cepat menangani jalan tersebut, paling tidak dikasih bronjong pada jalan yang amblas itu karena kondisinya cukup berat mencapai 10 meter lebih,\" terangnya. Gubernur juga mengaku baru-baru ini ia sudah menugaskan Asisten II, Ir Edy Waluyo untuk mengecek jalan tersebut. Dan memang belum dimulai pengerjaannya.   \"Tiga hari lalu saya sudah menugaskan pak Asisten 2 untuk turun melihat kondisi jalan tersebut, dan memang belum ditangani. Sebab itu, saya minta pihak Balai segera menangangi jalan itu,\" pintanya. Menurutnya, untuk sementara memang bisa dibronjong agar badan jalan tidak lagi terjun ke laut, namun untuk jangka panjang jalan tersebut harus direlokasi atau dipindahkan ke tempat lain. \"Kalau menurut saya, satu-satunya solusi, ya direlokasi. Karena lama-lama badan jalan itu akan habis juga. Sekarang tinggal bagaimana kita menyusun perencanaannya, apakah mengikuti jalan Batik Nau yang dilewati truk batu bara sekarang atau membangun jalan baru. Ini perlu kajian terlebih dahulu,\" tutupnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: