Foging Dinilai Asal-asalan
CURUP, BE - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong langsung merespon terkait adanya warga yang menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD). Respon yang dilakukan Dinas Kesehatan yaitu dengan melakukan upaya pencegahan maupun memutus mata rantai penyebaran penyakt tersebut dengan melakukan pengasapan atau fogging. Namun upaya pemberantasan mata rantai penyebaran penyakit tersebut menimbulkan kekecewaan terhadap warga Desa Teladan. Fogging yang dilakukan Dinas Kesehatan Rejang Lebong tersebut dinilai asal-asalan oleh sejumlah warga. \"Ya kemarin siang (Kamis, red) ada petugas dari Dinas Kesehatan yang melakukan fogging,\" terang salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. Lebih lanjut ia menjelaskan, kekecewaan warga terhadap kegiatan fogging tersebut, karena fogging hanya dilakukan di sekitar rumah Naila (12) yang positif menderita DBD. \"Kami sangat menyayangkan dan menilai asal-asalan karena fogging yang dilakukan hanya di sekitar rumah korban yaitu hanya berjarak sekitar 4 hingga lima rumah, selebihnya tidak dilakukan,\" tambahnya. Padahal menurut warga tadi, pemberantasan seharusnya dilakukan merata karena tidak menutup kemungkinan nyamuk yang membawa penyakit DBD terhadap korban sudah menyebar jauh dari rumahnya sehingga diperlukan pemutusan rantai penyalit dengan melakukan fogging secara merata. Dengan tidak meratanya kegiatan fogging tersebut, ia bersama warga lainnya berharap agar Dinas Kesehatan Rejang Lebong melakukan fogging ulang dengan jangkauan yang lebih luas dan merata. Bahkan menurutnya, ia beserta warga lainnya siap membayar jika memang diminta untuk membayar. \"Jika memang harus bayar, kami siap bayar. Asalkan fogging dilakukan secara merata,\" tegasnya. Seperti diketahui, salah seorang warga Desa Teladan Kota Curup, Naila (12), dirawat karena mengidap DBD. Pelajar kelas 5 Sekolah Dasar tersebut baru diketahu menderita DBD setelah dilakukan pemeriksaan medis di RSUD Curup. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: