Manajemen RSUD Cuci Tangan
BENGKULU, BE - Terkait dengan polemik dugaan kelalaian perawat kamar kemuning nomor 4 yang salah memberikan obat kepada salah seorang pasien TBC, manajemen RSUD M Yunus terkesan cuci tangan.
Sebab pihak rumah sakit tidak menjelaskan tegas mengenai sanksi yang akan diberikan kepada perawat bersangkutan serta kepala kamar yang bertanggung jawab akan permasalahan tersebut.
Wakil Direktur RSUD M Yunus Bidang Pelayanan Syafriadi saat dikonfirmasi diruang kerjanya kemarin mengatakan, yang bertugas di kamar bersangkutan adalah anak magang dari salah satu PTN (Perguruan Tinggi Negeri). \"Ya yang tugas berinisial D, perawat yang magang dari salah satu PTN Bengkulu,\" sebutnya.
Syafriadi mengatakan, meskipun kesalahan memberikan obat tersebut, tetapi obatnya tidak berdampak negatif padah pasien, karena obat yang diberikan tersebut hanyala antibiotik saja. \"Obatnya metronidazol, diberikan kepada orang sehat saja tidak akan ada dampaknya,\" ucap Syafriadi.
Bahkan Syafriadi menjelaskan, bila kondisi pasien Bahman (70) memang mengidap penyakat TBCMDR (penyakit menular lewat udara), sehingga harus mendapatkan perawatan khusus di ruang kemuning. Serta pasien harus diberikan obat khusus yang didatangkan dari Jakarta. \"Selain TBCMDR, penyakit paru menahun, darah tinggi dan diabetes militus. Kondisinya memang lemah bukan karena faktor diberi obat oleh perawat,\" sebutnya.
Syafriadi mengatakan siap menghadapi proses hukum yang dilakukan keluarga pasien, bila nantinya diperiksa oleh pihak Polres Bengkulu. \"Proses hukum yang jelas kita siap jalani,\" katanya.
Meski mengakui perawat magang tersebut memberikan obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh perawat (Pegawai) serta kepala kamar, namun wadir pelayanan tidak berani untuk mengungkapkan sanksi yang akan diberikan kepada para petugas tersebut.
Mengingatkan, Heriyanto (28), yang beralamat di Jalan Merawan, Sawah Lebar Baru, Kota Bengkulu melaporkan RSMY ke Polres Bengkulu pada Jumat (11/7) lalu.
Pasalnya, kondisi ayahnya, Bahman (70) semakin memburuk pasca dirawat di RSMY, sejak Senin (7/7) lalu. Diketahui, ayahnya yang yang mengidap penyakit TBC ternyata diberikan obat yang salah oleh salah seorang perawat RSMY hingga akhirnya penyakit ayahnya tersebut semakin parah. Hal tersebut diketahui dari nama yang tertulis pada infus korban, dimana tertulis nama Tn Sahudin. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: