Bye Brasil, Welcome Rusia

Bye Brasil, Welcome Rusia

RIO DE JANEIRO - Hingar-bingar Piala Dunia (PD) 2014 resmi berakhir paska Jerman mengatasi perlawanan Argentina 1-0 lewat babak perpanjangan waktu pada final di Estadio Maracana, Senin (14/7) pagi WIB. Apakah ketidakberuntungan Brasil, baik secara prestasi maupun sebagai penyelenggara menular ke Rusia sebagai tuan rumah PD 2018?

Ya, Adios Brasil, B????? B?? C???? Rusia atau selamat tinggal Brasil dan sampai jumpa lagi Rusia. Mungkin kata-kata itulah yang paling cocok diucapkan oleh segenap pecinta sepakbola dunia. Usai PD Brasil 2014, mereka masih harus menunggu empat tahun lagi di Rusia untuk menyaksikan aksi pemain-pemain terbaik sejagad bertarung berebut trofi Jules Rimet milik FIFA.

Dan sebagai simbol pengambilalihan tongkat estafet penyelenggara turnamen ini. Dalam final PD 2014 di Estadio Maracana, Presiden Brasil, Dilma Rousseff melakukan jabat tangan dengan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin yang juga disaksikan oleh Presiden FIFA, Joseph Blatter.

”Brasil amat bangga, setelah sekali lagi mampu menyelenggarakan pesta sepakbola terbesar di dunia. Dalam 30 hari terakhir, seluruh dunia seakan terkoneksi dengan kami. Semua merayakan gol dengan luapan emosi bersama penonton di 12 kota penyelenggara dan membuat ajang ini menjadi Piala Dunia,” beber Dilma Rousseff seperti dilansir situs resmi FIFA.

”Saya yakin setiap orang yang datang ke Brasil, seperti turis dan delegasi internasional. Mereka akan membawa pulang memori keramahan dan kesenangan dari sini. Begitu juga kami orang Brasil yang punya banyak kenangan tak terlupakan. Saya harap, masyarakat Rusia akan sukses menyelenggarakan Piala Dunia 2018 nanti,” kata Rousseff menambahkan.

Bisa dibilang, harapan itu harus tertanam betul di setiap warga Rusia. Pasalnya, Brasil sudah di cap mengalami ketidakberutungan selama gelaran PD 2014. Baik dari segi kontroversi sosial di masyarakat, pemasukan devisa, komersial, hingga prestasi pasukan Luiz Felipe Scolari yang dihentikan secara memalukan oleh Jerman di semifinal. Lalu bagaimana tanggapan sang tuan rumah event ini berikutnya?

”Saya ingin memberi selamat kepada Presiden Rousseff soal bagaimana Piala Dunia ini telah begitu terorganisir. Sepakbola akan memecahkan masalah sosial. Tugas kami adalah mengkreasi kondisi sebaik mungkin bagi pelatih, pemain, para ahli dan fans. Saya juga berterima kasih kepada Presiden Blatter dan FIFA atas memberi kehormatan kepada kami jadi tuan rumah. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan turnamen ini di level tertinggi,” koar Vladimir Putin.

Rusia akan langsung menggelar acara bertema Piala Dunia 2018 perdana dengan sebuah event di Saint Petersburg, Juli tahun depan. Yakni ketika FIFA akan melangsungkan undian awal (preliminary draw). Lalu apa yang dikatakan Presiden FIFA atas evaluasinya di Brasil 2014 dan kedepannya di Rusia 2018? Joseph Blatter pun tersenyum paska memberi dua buah bola resmi event ini kepada Rousseff dan Putin.

”Piala Dunia Brasil punya pesan spesial untuk di berikan. Sebuah kebersamaan dan menyatukan semua orang, kedamaian dan anti-diskriminasi. Kami telah menikmati Piala Dunia yang sukses dan mendapat warisan dari negara ini (Brasil). Di saat bersamaan, bakal ada tanggung jawab bagi negara tuan rumah selanjutnya. Dan saya yakin Rusia akan menuntaskan tanggung jawabnya. Selain juga memberi kami keindahan Piala Dunia untuk diingat pada 2018,” tutur Blatter. (sbn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: