Usai Lebaran, Guru Disebar

Usai Lebaran, Guru Disebar

BENGKULU, BE - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bengkulu, Drs H M Husni MSi, mengungkapkan, Pemerintah Kota akan melakukan pendistribusian para guru se-Kota Bengkulu. Menurutnya, berdasarkan analisa dan kajian bidang kepegawaian, pembagian wilayah kerja guru selama ini kurang efektif.

\"Ada guru yang numpuk di satu tempat, sementara ada tempat lain yang kekurangan guru. Kita sudah koordinasikan masalah ini dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah lebaran nanti akan ada pemerataan,\" kata Husni, kemarin.

Langkah ini, Husni melanjutkan, ditujukan agar tidak ada lagi guru yang tidak mencukupi jumlah kewajiban jam mengajar. Disamping itu, langkah pemerataan ini dinilai juga jauh lebih efektif ketimbang harus menerima pegawai baru.

\"Kita tidak terima PNS. Karena kita sudah kelebihan pegawai. Namun alasan lainnya adalah karena adanya alokasi dana sertifikasi guru yang jumlahnya cukup besar. Sehingga membuat APBD itu posturnya 60 persen jadi untuk pegawai. Makanya tidak akan ada CPNS tahun ini. Langkah pemerataan guru ini untuk mensiasati hal tersebut,\" ungkapnya.

Husni membeberkan, karena populasi PNS guru cukup besar di lingkungan Pemerintah Kota, maka kajian mengenai pemerataan ini akan memerlukan kajian yang lebih mendalam. Jumlah PNS guru juga cukup memadai meski banyak jumlah guru yang pensiun setiap tahunnya.

\"Nanti skemanya kita atur agar setiap tempat dimana seorang guru mengajar, dia dekat dari rumah. Sehingga waktunya bisa lebih ringkas, tidak terlambat dan menguras tenaga. Harapannya jam mengajarnya jadi maksimal,\" imbuhnya.

Masalah pemerataan tenaga pendidik atau guru menjadi masalah klasik dalam dunia pendidikan. Sebagian besar guru mengeluhkan tidak mendapatkan jam mengajar sesuai dengan syarat sertifikasi. Akibatnya sang guru tersebut gagal mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Imbas dari penumpukan guru di sekolah tertentu berakibat pada sekolah lain yang kekurangan guru. Dengan  tidak meratanya tenaga pendidikan di semua sekolah ini, maka hak-hak anak untuk mendapatkan  pendidikan yang baik tidak dapat terpenuhi.

Pantauan jurnalis, pasar murah ini awalnya hanya dipenuhi oleh anggota TP PKK Kota Bengkulu. Namun setelah beberapa jam kemudian, sejumlah warga masyarakat berkerumun untuk membeli barang-barang pasar murah. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: