Pemuda Merah Putih Kutuk Israel, Solidaritas untuk Palestina

Pemuda Merah Putih Kutuk Israel, Solidaritas untuk Palestina

\"RIO-AKSI BENGKULU, BE - Sekitar 30-an Pemuda dan Pemudi Merah Putih Bengkulu mengutuk agresi militer Israel yang menewaskan puluhan rakyat dan anak-anak Palestina. Kemarin, mereka menggelar aksi solidaritas penggalangan dana di Simpang Lima dan mengajak kepada rakyat Bengkulu untuk terus memberikan dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina melawan kolonial Israel. \"Aksi kekerasan dan provokasi Israel terhadap penduduk sipil Palestina merupakan bentuk penjajahan yang tidak berprikemanusiaan. Aksi solidaritas yang kami lakukan saat ini adalah untuk mengajak kepada rakyat Bengkulu untuk memberikan dukungan nyata atas perjuangan rakyat Israel dalam menghadapi penjajahan tersebut,\" kata Jejen Sukrillah SPd, koordinator aksi solidaritas Pemuda Merah Putih ini, kemarin. Pemuda dan Pemudi Merah Putih sendiri merupakan para relawan pemenangan Prabowo-Hatta pada kampanye Pilpres 2014 yang lalu. Sejak awal ketika mendengar adanya agresi Israel atas Palestina, mereka kembali menghimpun diri untuk memberikan solidaritasnya. \"Palestina merupakan negara yang istimewa bagi Indonesia. Palestina tergolong negara yang ikut serta membantu Soekarno menghadapi penjajahan kolonial Belanda ketika republik kita baru berdiri. Makanya sebagai bentuk solidaritas sebagai negara-negara merdeka, kami menuntut kepada PBB untuk bersikap dan berupaya untuk menghentikan agresi Israel tersebut,\" ungkapnya. Jejen menyatakan, Pemuda dan Pemudi Merah Putih Bengkulu mendesak kepada presiden SBY untuk melakukan segala daya dan upaya agar agresi militer Israel tersebut dihentikan. Menurut Jejen, pembunuhan terhadap rakyat sipil yang tak berdosa dan pengrusakan infrastruktur skala besar bisa saja terjadi oleh negara merdeka manapun. \"Kita tentu tidak pernah mau ini terjadi dengan negara kita. Kami mengutuk penggunaan keunggulan teknis dan militer Israel untuk membumihanguskan Palestina.  Dan kami meminta kepada presiden SBY untuk mengambil bagian aktif dalam upaya perdamaian dalam konflik ini,\" paparnya. Aksi ini mendapat simpati luas dari rakyat Bengkulu. Jutaan rupiah terkumpul dari aksi solidaritas penggalangan dana ini. Dana ini pada berikutnya dikirimkan ke Yayasan Al Aqsha yang menjadi yayasan untuk Palestina selama ini. Tahun lalu, Israel terus mendapatkan kecaman dari sejumlah komponen masyarkat di seluruh Indonesia. Pelapor PBB untuk wilayah Palestina, Richard Falk, mengungkapkan bahwa selama 46 tahun pendudukan Israel di Palestina, sebanyak 750.000 rakyat Israel telah ditahan dan ada 5000 orang yang saat ini masih menghuni penjara Israel. Falk juga mengungkapkan keprihatinannya atas kebrutalan Israel menangkap anak di bawah umur, yang jelas-jelas melanggar Konvensi PBB mengenai Hak Anak dan Konvensi melawan penyiksaan. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: