800 Ton Bom Diluncurkan Israel

800 Ton Bom Diluncurkan Israel

\"260020_serangan-udara-tentara-israel-di-jalur-gaza_663_382\" GAZA, BE - Saling serang antara militer Israel dan militan Palestina terus berlanjut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mewujudkan ancamannya untuk meningkatkan serangan udara ke Gaza dengan dalih menghancurkan kelompok pejuang Palestina yang rajin menembakkan roket ke wilayah Israel. Tak kurang dari 800 ton bom telah diluncurkan pasukan Israel ke lebih dari 750 target di sepanjang Jalur Gaza. Militer Israel mengakui, mereka menghadapi lawan yang semakin kuat dan pantang menyerah. Salah satu buktinya adalah tembakan roket dari Palestina telah mencapai kota pantai Chadera di utara Tel Aviv, ibu kota Israel, sekitar 117 kilometer dari Gaza. Itu adalah serangan roket dengan daya jangkau terjauh yang pernah dilakukan dari Palestina. Beberapa roket dari Palestina berhasil dihancurkan di udara oleh sistem pertahanan iron dome (kubah besi). Berdasar data yang dirilis militer Israel kemarin, angkatan udara dan angkatan laut sudah menyerang 435 sasaran di Palestina sejak dimulainya operasi militer. Sebaliknya, kelompok militan Palestina yang dimotori Hamas menembakkan sekitar 225 roket. Sebanyak 40 roket dapat dihancurkan sistem penangkal udara Israel sebelum mencapai sasaran. Salah satu serangan roket Israel pada Kamis tengah malam menghancurkan sebuah rumah di Beit Hanun. Komandan Jihad Islam Hafez Hammad meninggal dalam serangan itu, termasuk lima anggota keluarganya. Beberapa menit setelah serangan Israel tersebut, kelompok militan Palestina membalas dengan menembakkan puluhan roket ke Tel Aviv dan Jerusalem. Sirene peringatan bahaya berbunyi beberapa kali dan orang-orang mencari perlindungan di ruang khusus. Pihak Palestina menyatakan, jumlah korban meninggal karena konflik bersenjata Israel-Palestina meningkat menjadi 66 orang. Yang memilukan, di antara korban tewas tersebut ada 13 anak-anak. Bukan hanya itu, puluhan bangunan rusak gara-gara serangan tersebut. Mantan Duta Besar Israel di Jerman Avi Primor mengatakan kepada harian Jerman Frankfurter Rundschau bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan dinas rahasia Israel sebenarnya tidak setuju melakukan serangan darat ke Gaza. Sebab, itu \"tidak akan menyelesaikan persoalan\". Tapi, kalangan garis keras di Israel seperti Menteri Luar Negeri Avigdor Liebermann dan Menteri Ekonomi Naftali Bennett melakukan \"tekanan keras\" dalam koalisi pemerintahan. \"Mereka adalah kubu fanatik yang tidak mau solusi politik. Kelompok moderat sudah tersingkir keluar,\" kata Primor. Sementara itu, pemerintah Indonesia bereaksi keras atas aksi militer Israel ke jalur Gaza yang telah menewaskan puluhan orang. Tindakan tersebut dinilai sebagai hambatan baru untuk terciptanya perdamaian kedua negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, serangan yang dilancarkan secara membabi-buta ke pemukiman warga Jalur Gaza tersebut sudah melampaui batas dan tidak proporsional. \"Bahwa serangan militer terhadap palestina dinilai telah melampaui batas, tidak proporsional, banyak terjadi korban sipil rakyat Palestina. Indonesia juga mengecam,\" ujar SBY saat membuka Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (11/7). Tidak hanya mengecam serangan tersebut, Indonesia sebagai anggota Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), anggota Organisasi Islam Dunia, serta Gerakan Non Blok hingga kini juga terus menjalankan upaya diplomasi untuk menghentikan agresi militer tersebut. \"Gencatan senjata harus diadakan dalam pengawasan PBB, kita harus mencegah balas-membalas. Israel melakukan serangan udara dan Palestina penembakan roket. Ini harus dicegah. Sementara harus ada juga bantuan kemanusiaan,\" kata SBY. SBY berencana melakukan komunikasi dengan Presiden Iran guna membahas persoalan ini. \"Sore ini (kemarin) saya akan berkomunikasi Presiden Iran sebagai Ketua Gerakan Non-Blok untuk membahas Palestina. Apa yang akan dilakukan anggota Non Blok. Nanti Menlu akan menjelaskan mengenai perincian tadi,\" demikian SBY. Sementara itu jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan udara Israel menembus angka 100 orang. Angka ini dirilis oleh sumber dari kubu Palestina. Dua korban teranyar adalah pengendara mobil di kawasan Bureij. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, selain menimbulkan korban tewas, serangan Israel juga melukai 675 warga sipil. Israel sendiri menyebut lusinan teroris ada di antara orang yang tewas. Semalam, di Gaza, serangan Israel menghantam rumah di Rafah dan menewaskan lima orang. Serangan susulan merenggut nyawa seorang gadis dan seorang gerilywan yang mengendarai motor. Sementara itu, selama empat hari aksi saling serang ini, tiga tentara dari pihak Israel terluka. Israel melancarkan ratusan serangan sejak peluncuran Operasi Perbatasan pada Selasa lalu. Mereka beralasan hendak membalas serangan roket dari milisi Hamas di Gaza. Situasi ini dipicu oleh tewasnya tiga remaja Israel dan satu remaja Palestina, yang diduga sebagai aksi balas dendam Sumbangan Palestina Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan pemerintah telah sepakat memberikan bantuan kepada pemerintah Palestina sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 11,5 triliun. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Indonesia atas serangan Israel ke Jalur Gaza. \"Bentuknya seperti apa, nanti tergantung hasil pembicaraan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dengan perwakilan Palestina,\" kata Djoko. Berdasarkan hasil rapat kabinet paripurna, selain memberikan bantuan tersebut, pemerintah juga menetapkan tiga sikap terhadap kondisi di Gaza. Pertama, Indonesia akan berupaya melakukan diplomasi dan komunikasi sehingga aksi militer di Palestina dan Israel segera berakhir. Kedua, Indonesia juga akan terus mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyerukan gencatan senjata di antara Palestina dan Israel. Gencatan senjata ini juga harus di bawah pengawasan langsung PBB. \"Ketiga, Indonesia akan melakukan diplomasi melalui Menlu ke negara-negara yang berkaitan,\" kata Djoko. Marty membenarkan adanya sumbangan kepada pemerintah Palestina, tapi pemerintah ingin bantuan tersebut tepat guna bagi masyarakat di Jalur Gaza. Bantuan ini akan berbentuk makanan, obat, atau kebutuhan sehari-hari, tergantung pada hasil komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Palestina. \"Akan ditanyakan pasti butuhnya apa,\" katanya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: