Partisipasi Warga di Pilpres Menurun
KOTA MANNA, BE – Berdasarkan hasil perhitungan sementara, tingkat kesadaran warga Bengkulu Selatan (BS) pada pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli lalu menurun dibanding pada pemilihan legislatif (pileg) lalu. Bahkan tingkat penurunan ini sekitar 13 persen.
Ketua Komisi pemilihan Umum (KPU) Bengkulu Selatan (BS), Holman SE melalui anggotanya, Hendry SH mengungkapkan, jika untuk Pileg lalu tingkat partisipasi warga BS masih tinggi yakni sekitar 79 persen. Namun untuk pilpres kemarin menurun.
“Kalau dilihat dari tingkat partisipasi warga pada setiap TPS dalam menyalurkan hak suaranya diperkirakan penurunan tinkat partisipasi warga sekitar 35-40 persen,” katanya.
Menurut Hendry, rendahnya partisipasi warga saat pilpres ini dipastikan bukan karena kurangnya sosialisasi dari pihaknya. Sebab pihaknya selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan juga memasang spanduk di setiap daerah agar warga dapat mengetahui jika hari pencoblosan pilpres pada 9 Juli.
Hanya saja dirinya menduga karena warga kurang begitu peduli dengan Pilpres. “Waktu Pileg lalu, warga yang berada di luar daerah atau di daerah perkebunan pulang kampung untuk memilih, namun saat ini rendahnya partisipasi warga ini lantaran banyak warga di luar daerah atau di perkebunan mereka yang tidak pulang,” ucapnya.
Selain itu sambung Hendry, kalau pileg itu warga memilih caleg yang memiliki hubungan darah serta adanya ikatan emosional dengan caleg tertentu. Sedangkan untuk Pilpres warga tidak ada hubungan emosional.
“Saya menilai warga beranggapan siapapun yang menjadi presiden tidak ada pengaruhnya langsung dengan yang bersangkutan sebab bukan sanak saudaranya,” imbuh Hendry.
Namun demikian meskipun partisipasi warga menurun, dirinya memastikan jika pilpres ini tetap sukses. Sebab tingkat partisipasi warga BS dalam memilih masih diatas 60 persen.
Selain itu tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan, karena tidak ada warga yang complain tidak dapat memilih padahal berdimisili di dekat tempat pemungutan suara yang bersangkutan. “Secara keseluruhan pelaksanaan pilpres saya nilai sukses dan tidak ada kendala,” ungkapnya.
Terkait dengan hasil perolehan masing-masing calon presiden yang telah dimuat di media, dirinya masih enggan mengomentarinya. Dikatakannya jika setiap orang ataupun lembaga mempunyai hak untuk mengeluarkan hasil perolehan suara sesuai dengan pantauan masing-masing di lapangan.
Namun bagi pihaknya baru bisa mengeluarkan hasil penghitungan resmi setelah digelarnya pleno perolehan suara masing-masing capres di KPU BS. “Untuk hasil resmi siapa yang menang di BS akan kami sampaikan saat kami pleno pada 16 dan 17 Juli mendatang,” Demikian Hendry. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: