Pungli Resahkan Pedagang

Pungli Resahkan Pedagang

BENGKULU, BE - Sejumlah pedagang mengaku kian resah dengan adanya pungutan liar (Pungli). Terlebih, selama bulan Ramadan ini, aksi Pungli mereka laporkan semakin marak terjadi.  Para pedagang pun seakan tak bisa berbuat banyak, dan seakan pungutan itu merupakan hal yang biasa terjadi di setiap tahunnya. \"Sekarang ini jangan saja usir kami jualan. Kalau mau pungutan sampah, keamanan dan sebagainya kami berikan. Sekarang ini yang terpenting kami bisa berjualan,\" ujar pedagang sayur bernama Septina (29), kemarin. Septina menjelaskan, memang masih ada pedagang yang marah dengan banyaknya pungutan atau sumbangan yang tidak jelas. Dan terkadang sempat menimbulkan keributan sampai ke perkelahian. Namun pada akhirnya para pedagang mengalah karena memang membutuhkan tampat untuk berjualan. \"Kalau ribut pasti ada. Sebab kadang-kadang pedagang yang dimintai uang itu lagi belum banyak laku, eh uang sumbangan sudah banyak yang datang, ribut mulut akhirnya. Kalau saya dan orang rumah (suami), lebih baik menghindari keributan seperti itu, lebih baik aman berjualan saja,” tambahnya. Menyikapi hal itu, anggota Komisi I DPRD Kota Bengkulu Dr Badawi Saluy SE MM menyarankan jika masih banyak aksi premanisme di pasar maka sebaiknya Pemkot segera membentuk satuan tugas (Satgas) memberantas premanisme itu. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut menurut Badawi sangat kasihan bagi pedagang yang memang baru membuka usaha atau masih perintis awal dan pendatang. \"Keluhan dan laporan tentang maraknya premanisme di pasar atau ditempat wisata sebaiknya segera ditindaklanjuti, jangan dibiarkan begitu saja. Bentuk Satgas atau apalah caranya, sebab keberadaan preman itu sudah sangat meresahkan pedagang,\" terang Badawi. Ditegaskan, apalagi jika para oknum tersebut berdalih melakukan pungutan keamanan, menurut Badawi itu harus ditindaktegas. Pemerintah harus bisa cepat mengatasi persoalan-persoalan itu. \"Kan Walikota sudah menegaskan tidak ada lagi pungutan di pasar. Ya, harusnya diawasi apakah benar-benar dijalankan atau tidak. Jangan sampai ucapan itu diremehkan oknum yang mencari keuntungan. Walikota harus memantau langsung tentang laporan itu,\" pungkasnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: