Buktikan Janji Siap Kalah

Buktikan Janji Siap Kalah

  JAKARTA - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menjadikan Pemilu Presiden (Pilpres) satu putaran membuat kedua capres-cawapres tidak memiliki kesempatan kedua. Dengan itu KPU menilai jika potensi adanya kubu yang tidak menerima hasil pilpres meningkat. Untuk mengantisipasinya penyelenggara pemilu meminta agar kedua capres-cawapres membuktikan janjinya untuk siap kalah. Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan, semua pihak memiliki tanggungjawab untuk mengikuti peraturan. Dalam deklarasi damai yang digelar beberapa waktu lalu, kedua pasangan calon telah berjanji di depan semua orang untuk menggelar pilpres damai. \"Mereka berjanji untuk menerima apapun hasil pilpres, artinya keduanya harus siap kalah, ini saatnya mereka membuktikannya,\" ujarnya. Namun, jika memang terjadi kekacauan atau masalah, maka KPU meminta agar pihak kepolisian untuk bertindak. \"Keputusan MK untuk satu putaran ini harus dipatuhi siapapun, kalau tidak menerima jangan biki kericuhan. Nanti pihak keamanan yang menjaga itu,\" ujarnya. Potensi kericuhan dalam pilpres satu putaran bisa diantisipasi jika peserta pemilu memahami aturan main. Saat ini penyelenggara pemilu telah melakukan tugasnya, dari memproduksi logistic hingga menyelenggarakan pilpres. \"Giliran peserta pemilu yang harus menjalankan tugasnya,\" tutur komisioner KPU Arief Budiman. Peserta pemilu harus mengetahui jika tidak diperbolehkan menyelesaikan persoalan diluar ruangan yang sudah ditentukan. Saat ini sudah ada tiga jalan untuk menyelesaikan permasalahan pemilu, pertama meminta klarifikasi dari KPU. \"Kami siap membuat klarifikasi jika ada yang keberatan dengan hasil pilpres,\" tuturnya. Kedua, lanjut dia, peserta pemilu yang bisa mengisi formulir keberatan dan KPU bakal meresponnya dengan cepat. \"Jangan mengeluarkan rasa keberatannya di luar atau di jalanan,\" terangnya ditemui di kantor KPU. Jalan ketiga, peserta pemilu bisa menuntut ke MK. Arief menuturkan, jalan terakhir ini bisa ditempuh untuk mendapatkan hasil akhir. \"Saya menghimbau agar semua peserta pemilu untuk menempuh jalur tersebut jika keberatan,\" tegasnya. Selain itu, yang juga penting adalah peserta pemilu jangan menggunakan modus adanya kecurangan dan memprotesnya saat telah ada hasil pemilu. Dia mengatakan, kalau memang ada kecurangan, saat itu juga lansgung dilaporkan. \"Jangan memperkeruh suasana dengan menggunakan modus adanya kecurangan,\" tuturnya. Di pihak para capres, komitmen untuk menjaga pesta demokrasi lima tahunan tetap berjalan sesuai relnya, masih sama-sama ditegaskan hingga saat terkahir. Capres nomor urut satu, Prabowo Subianto, misalnya. Usai bertemu dengan Presiden SBY di kediaman Cikeas, Bogor, Jumat (4/7) malam, mantan pangkostrad itu kembali menyatakan kalau kepentingan bangsa dan negara yang akan dikedepankannya. \" \"Kami ingin akhiri kampanye dengan kesejukan, penuh persaudaraan, persahabatan. Kami kampanye dan bersaing keras dalam bingkai kebaikan bangsa Indonesia,\" kata Prabowo, sehari sebelum penutupan masa kampanye 5 Juli. \" Dia menambahkan, seandainya bukan pihaknya yang diberi mandat memimpin negeri, maka keputusan itu akan tetap dihormati. \"Kami akan menghormati keputusan rakyat Indonesia. Kami akan mendukung agar presiden itu berhasil untuk rakyat Indonesia,\" kata Prabowo lagi. \" Komitmen sama juga disampaikan capres nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi). Di sela kehadirannya dalam kampanye terakhir di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, kemarin (5/7), dia juga menegaskan keyakinannya kalau para pendukungnya tak akan bikin rusuh apapun hasil pilpres nantinya.\"Dari kami nggak pernah, dari kami sabar-sabar saja, nggak ada masalah, kata Jokowi. Menurut gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut kubunya yang selama ini sering menjadi korban fitnah, tidak berusaha melawannya dengan kekerasan. \"Dibilang presiden boneka diam saja, difitnah di Obor Rakyat diam, SARA juga diem. Tapi jangan dipikir kami penakut,\" tegas Jokowi. Jika Kalah, Prabowo Janji Dukung Jokowi Calon Presiden Prabowo Subianto menegaskan siap menang dan kalah dalam pemilan umum presiden dan wakil presiden 2014. Mantan jenderal bintang tiga ini menyatakan menyerahkan sepenuhnya mandat kepada rakyat Indonesia untuk menentukan pilihan dan pemimpinnya di masa depan. \"Saya dan Pak Hatta (Rajasa) dan Koalisi Merah Putih, kami berjanji akan terima apa pun keputusan rakyat Indonesia,\" kata Prabowo dalam deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai pada Selasa (3/6) lalu. Prabowo mengatakan, jika pasangan nomor urut satu menerima mandat dari rakyat, mereka akan bekerja sekuat tenaga. Namun, jika mandat diberikan pada pasangan lain, dia akan menghormati keputusan rakyat. \"Kami yakin saudara Jokowi dan Jusuf Kalla adalah patriot yang cinta tanah air. Apapun terjadi, kami akan jadi warga negara yang setia pada merah putih dan bangsa,\" katanya. Juru Bicara Koalisi Merah Putih Mayjen TNI (Purn) Sudrajat menegaskan pihaknya akan lapang dada bila Prabowo-Hatta tidak diberikan mandat oleh rakyat. Prabowo menegaskan akan mendukung kebijakan Jokowi-JK yang berpihak pada rakyat. \"Beliau menghormati hasil pilihan rakyat,\" kata Sudrajat Jumat (4/7). Namun, jika Prabowo-Hatta menang pemilu, mereka berjanji akan mengajak semua komponen bangsa memajukan Indonesia, termasuk dari kubu Jokowi-JK. \"Kepemimpinan nasional harus dipimpin orang-orang terbaik bangsa, bukan hanya dari koalisi Prabowo-Hatta. Kalau dari kubu Jokowi-JK miliki putra-putri terbaik akan kami ajak,\" ujar Sudrajat. (dod)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: