Antisipasi PSK Dolly
BENGKULU, BE - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu meminta kepada para penghuni Pekerja Seks Komersil (PSK) di kawasan ekslokalisasi RT 8 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu untuk melengkapi identitas pribadi. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya eksodus PSK yang berasal dari Dolly, Surabaya, Jawa Timur. \"Kalau kita lihat kebanyakan mereka hanya menggunakan surat KTP sementara yang dikeluarkan oleh perangkat pemerintahan setempat. Ini hanya berlaku 3 bulan. Kami minta kepada Ketua RT agar para PSK mengurus kependudukan yang definitif, agar kita bisa mendeteksi bilamana ada eksodus dari Dolly,\" kata Kepala Satpol PP Kota Bengkulu, Jahin Liha Bustami SSos, melalui Kabid Ketertiban Umumnya, Suardi SH MH, kemarin. Suardi menjelaskan, kemungkinan adanya eksodus PSK Dolly ke Bengkulu sangat besar. Bengkulu dinilai oleh para PSK sebagai tempat alternatif selain Lampung, Sumatera Selatan dan Jambi. \"Dolly kan belum ditutup penuh. Kemungkinan tutup penuh baru selesai lebaran. Sebagian besar diduga akan lari ke Lampung atau Sumatera Selatan. Tapi Bengkulu bisa menjadi alternatif mereka,\" paparnya. Disamping diminta untuk melengkapi identitas penduduk, para PSK ekslokalisasi juga diminta untuk membatasi aktivitas yang dapat mengganggu kondusfitas ibadah masyarakat muslim selama bulan Ramadan. Diantara larangan yang dikeluarkan adalah merokok, menggunakan pakaian seksi dan menerima tamu selama salat Taraweh berlangsung. Keterangan dari Ketua RT 8 Kelurahan Sumber Jaya, M Edi Yusuf, diketahui, ada ratusan PSK di kawasan yang dikenal dengan istilah \"Yang Tahu\" ini. Mereka terutama berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat dan Lampung. Mayoritas penduduk menolak pembatasan yang dilakukan Satpol PP. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: