Pertamina Tambah Kuota BBM
BENGKULU, BE – Pertamina Cabang Bengkulu akan menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang lebaran yang diperkirakan akan jatuh pada 28 Juli nanti. Penambahan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kekosongan semua jenis BBM, mengingat permintaan akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan hari biasa, \"Total stok BBM untuk wilayah Sumbagsel ditingkatkan dari 436.059 KL yang terdiri dari dari premium 213.672 KL, solar 219.712 KL dan Pertamax 2.675 KL menjadi total 453.126 KL, dengan rincian premium sebanyak 232.915 KL, solar 219.712 KL dan Pertamax 2.706 KL,\" kata Sales Refresentatif Pertamina Cabang Bengkulu, Sigit Wicaksono, kemarin. Menurutnya, permintaan BBM diperkirakan mulai meningkat sejak H-7 hingga H+7 lebaran. Dan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, permintaan meningkat maksimal 10 persen dari biasanya. \"Kebutuhan BBM di Provinsi Bengkulu kemungkinan peningkatannya tidak terlalu jauh dibandingkan tahun lalu, yakni sebesar 10 persen,” ujarnya. Agar tidak terjadi kehabisan stok di SPBU, Sigit meminta agar masyarakat tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau melakukan penimbunan. Karena menimbun BBM dapat menyebabkan BBM menjadi langka sehingga akan dimanfaatkan oleh pengecer untuk menaikkan harganya. “Untuk hari-hari biasa, kebutuhan BBM jenis premiun mencapai 571 kilo liter perhari, solar 360 kilo liter sedangkan Pertamax hanya sekitar 5 kilo liter. Kebutuhan tersebut sudah kita siapkan, dan nanti akan dilakukan penambahan lagi untuk menghindari terjadinya kelangkaan saat lebaran,\" terangnya. Untuk menjamin ketersediaan BBM, khususnya di daerah rawan jalan longsor, Sigit mengatakan setiap depot Pertamina akan menyediakan stok untuk emergency. “Setiap depot pertamina harus menyediakan stok emergency untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya. Menurutnya, jika tidak dilakukan langkah-langkah antisipasi, dikhawatirkan akan berdampak pada kurangnya pasokan BBM kepada masyarakat. Untuk itu, pertamina meminta bantuan pihak kepolisian untuk ikut mengawasi penyaluran BBM tersebut. Selain bencana, Pertamina juga mengantisipasi titik rawan kerusuhan saat pencoblosan hingga perhitungan suara pada pilpres 9 Juli ini. “Kita khawatir bila ada kerusuhan pasca pencoblosan sehingga BBM tidak bisa didistribusikan. Namun berdasarkan hasil rapat kemarin (3/7), pihak kepolisian sudah diminta untuk meningkatkan pengawasan,” tandasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: