Penambahan Jadwal Penerbangan Belum Efektif
BENGKULU, BE - Menjelang lebaran sejumlah maspakai mulai mengantisipasi penambahan jadwal penerbangan. Hal ini diungkapkan Kasi Jasa Bandara Fatmawati Soekarnoputri, Sarosa saat ditemui BE, kemarin. Dikatakanya, saat ini maskapai telah mengajukan penambahan jadwal penerbangan, seperti Lion Air penambahan dari tiga menjadi empat untuk jurusan Bengkulu-Jakarta, dan Citilink dua kali penerbangan. Penambahan jadwal penerbangan itu sudah diberlakukan mulai 1 Juli kemarin, namun jumlah penumpang sangat sedikit, sehingga penambahan jadwal penerbangan Citilink dibatalkan. \"Tadinya Citilink ditambah menjadi dua kali penerbangan pagi dan siang, karena penumpang sedikit sehingga penerbangan pagi hari di cancel,\" katanya. Di akui Sarosa, jumlah penumpang pesawat di Provinsi Bengkulu tidak sama dengan bandara daerah lain seperti Lampung, Semarang, Solo, Surabaya dan lainya yang setiap harinya jumlah penumpang dipastikan meningkat. Setiap menjelang dan sesudah lebaran, untuk arus mudik maupun balik. Kondisi berbalik di Bengkulu, penumpang dari Jakarta banyak namun yang balik ke Bengkulu sedikit. \"Penambahan jam penerbangan itu domain maskapai, namun sejauh ini baru dua maskapai yang telah mengajukan,\" katanya. Namun ia yakin dalam seminggu dua minggu ke depan ada yang masuk. Sebab, tiap lebaran ada peningkatan jumlah penumpang. Sarosa menyebutkan, menjelang lebaran ini terus melakukan perawatan sejumlah fasilitas bandara, mulai landasan, navigasi, dan lainya dan diusahakan selalu siap pakai, sehingga tidak menimbulkan penurunan great, hingga menyebabkan Bandara ditutup. Sarosa menjelaskan, berdasarkan kebijakan Kementerian Perhubungan, lokasi pemantauan arus mudik di Bandara di tahun 2014, Bandara Fatmawati Soekarnoputri ini menjadi salah satu titik pantauan penumpang saat lebaran, bersamaan dengan bandara Palangkaraya, Lampung, Gorontalo, Kendari dan Bandung. \"Tahun 2013 hanya 24 Bandara, sekarang dilakukan pemantauan arus mudik lebaran di 34 provinsi, dan itu termasuk Bandara Bengkulu,\" katanya. Dengan begitu, setiap saat jumlah arus penumpang di provinsi Bengkulu nantinya akan dilaporkan secara langsung ke Kementerian Perhubungan RI, melalui via online. \"Jumlah penumpang, jadwal penerbangan hingga delaypun harus dilaporkan ke pusat,\" katanya. Disinggung soal harga, pemerintah tetap berpegang pada tarif batas sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No 26 tahun 2010, yang menetapkan batas atas untuk kelas ekonomi senilai 1.129 ribu, namun tarif ini akan direvisi kembali, dan sampai saat ini belum diketahui besarannya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: