Karyawan Pegadaian Dibacok Perampok

Karyawan Pegadaian Dibacok Perampok

\"korbanKOTA MANNA, BE – Jika selama ini aksi perampokan hanya terjadi di daerah Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong dan Kota Bengkulu, baru-baru ini aksi rampok sudah merambah Bengkulu Selatan (BS). Kali ini korbannya  Suratman Panca Putra (27), warga jalan Letnan Sulik, Kelurahan Padang Kapuk, Kota Manna. Pria yang bekerja sebagai karyawan Pegadaian di BS ini pun menjadi korban pembacokan oleh perampok. Akibatnya selain sepeda motornya Suzuki FU BD  6790 BT dibawa kabur kawanan pelaku yang berjumlah 4 orang, dirinya pun harus dirawat di RSUDHD Manna  BS karena mendapat luka bacok pada lengan kanan dan luka tusuk pada bagian belakang korban. Saat ditemui BE di RSUDHD Manna  BS, Suratman menceritakan, rampok yang dialaminya itu terjadi di jalan raya Desa Pagar Dewa, Kota Manna tepatnya di daerah yang sangat sepi sekitar pukul 23.30 WIB. Sebelumnya sekitar pukul 20.00 WIB dia pulang seorang dari dari Kota Bengkulu dengan mengendarai sepeda motor kesayangannya itu. Hanya saja ketika berada di jalan raya wilayah Talo, Seluma dirinya diikuti oleh dua unit sepeda motor. Sebelumnya dirinya tidak menaruh curiga. Bahkan dirinya mempersilakan kedua unit sepeda motor yang ada dibelakangnya itu menduhuluinya. Akan tetapi kedua sepeda motor jenis  Suzuki FU warna hitam  les merah tanpa  plat dan sepeda motor jenis bebek juga tanpa plat tetap tidak mau melintasinya.  Dirinya pun mulai menaruh curiga. Ketika dirinya memasuki jalan menuju Kota Manna pas di perbatasan Desa Pagar Dewa dengan Desa Padang Meribungan, tiba-tiba dari ke-4 pria tanpa helm yang ada di kedua sepeda motor yang mengiringinya itu mendekatinya. Bahkan salah satu dari mereka ada yang bertanya menanyakan jalan arah ke Kota Manna. “Saat mereka bertanya, saya pun memperlambat laju sepeda motor saya,” kata Suratman menceritakan kejadian yang dialaminya sambil meringis menahan sakit di salah satu tempat tidur ruang perawatan di RSUDHD Manna BS kemarin. Usai menjawab pertanyaan salah satu dari pelaku, korbanpun  berupaya mempercepat kembali laju sepeda motornya. Akan tetapi saat itu tiba-tiba satu sepeda motor sudah memepet dirinya dan satu lagi sudah menghadang laju sepeda motornya. Lalu tiba-tiba salah satu dari mereka ada yang memegang stang sepeda motornya. Bahkan ada yang langsung menempelkan parang ke leher korban serta satu lagi menempelkan pedang ke belakang korban. Dirinya pun langsung pasrah. Kemudian dari salah satu mereka ada yang berucap agar membunuh korban. Saat itu korbanpun langsung panik. “Saat mereka meminta sepeda motor saya, sebenarnya sudah saya serahkan, namun ada dari mereka yang meminta teman-temannya untuk membunuh saya,” tambah Suratman. Mendengar perintah temannya itu, kemudian para perampok itu ada yang  membacok kepala korban. Mendapat bacokan itu, korbanpun berusaha menangkis dengan tangan kanannya. Akibatnya lengan kanannya mengalami luka robek. Tidak hanya sampai disitu, pelaku  kembali membacok ke arah kepala korban,  namun karena saat itu korban memakai helm hingga kepalanya pun selamat. Akan tetapi helm korban rusak. Lalu pelaku yang lain ada yang menusuk bagian belakang korban hingga menyebabkan darah segar dari tangan dan belakang korban mengucur. Melihat ke 4 pelaku ingin menghabisi nyawanya, korbanpun berusaha kabur. Akan tetapi para pelaku pun mengejar korban. Saat itu melintas mobil di depan korban hingga korban berusaha menghentikan laju mobil itu dan mengharapkannya mau membawanya ke rumah sakit.  Hanya saja melihat darah mengalir dari tangan dan belakang korban sang sopir pun tidak bersedia menolong korban dan terus melaju. Sedangkan ke 4 pelaku melihat mobil berhenti langsung menghentikan mengejar korban dan kabur kearah Kota Bengkulu kembali dengan berhasil membawa kabur sepeda motor korban.  Setelah pelaku pergi dan mobil berlalu, kemudian melintas sepeda motor di dekat korban. Lagi-lagi sepeda motor itu pun terus melaju kencang. Lalu korbanpun mencari handpone yang sempat dibuangnya saat mengetahui para pelaku mendekatinya. Setelah handpone ditemukan, korban menghubungi keluarganya. Akan tetapi handpone keluarganya sedang tidak aktif. “Beruntung saat saya menghubungi nomor teman saya  dan aktif lalu teman saya yang menjemput saya dan membawa saya ke rumah sakit,” terang Suratman. Sementara itu Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kapolsek Kota Manna, Iptu Hasbi SH didampingi Kanit Reskrim, Ipda R Ginting membenarkan adanya aksi perampokan yang dialami warganya. Bahkan pihaknya sudah mengecek korban di rumah sakit. “Saat ini anggota kami dibantu oleh tim buser Polres sedang menyelidiki para perampok,” terang Ginting. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: