Pembelian Mobnas Rp 4 M Belum Penting

Pembelian Mobnas Rp 4 M Belum Penting

TAIS, BE - Usulan jajaran Sekretariat Daerah Kabupaten Seluma yang terkait program pembelian puluhan unit mobil dinas (mobnas) pada tahun anggaran 2013 mendatang mulai menuai kecamatan. Dana yang diusul Rp 4 miliar lebih untuk menggandi 36 unit mobnas yang ada dinilai sebagai pemborosan, dan dianggap program yang belum penting.

Penilaian tersebut datang dari bawah, yakni salah seorang Kepala Desa (Kades). Diungkap Kades Cahaya Negeri Evan Aprianto, keinginan Pemkab Seluma mengusulkan anggaran untuk mengganti mobnas yang ada menjadi mobil baru itu bahkan dinilai program yang tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat. Di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkab Seluma yakni sekitar Rp 490-an miliar setahun yang lebih dari 50 persen habis untuk membayar gaji pegawai, seharusnya diprioritaskan program infrastruktur.

”Kita masyarakat kecil sakit mendengar Pemkab Seluma mau ganti mobil baru untuk pejabat. Mobil yang ada tentu masih layak dan masih bagus. Kalau pengadaan mobil dinas itu tetap dilakukan, itu menandakan pejabat di Seluma ini hanya mengutamakan kepentingan sendiri, tidak mementingkan pembangunan masyarakat,” kata Evan Aprianto mengkritisi dengan begitu pedas.

Lebih lanjut, Evan menyarankan agar kedepan Pemkab Seluma mengeluarkan kebijakan yang dapat mendorong perilaku pejabat yang tidak lagi bangga menggunakan mobil pelat merah untuk kepentingan pribadi dan keluarga. ”Buat apa menghabiskan anggaran Cuma mau ganti mobil dinas. Pejabat itu harusnya jangan banggan menungggani plat kendaraan merah, kalau mau mobil bagus ya beli sendiri, jangan bangga naik plat merah itu, malu,” imbuhnya.

Terpisah, anggota DPRD Seluma, Martoni SHI dalam menyikapi keinginan Pemkab Seluma membeli mpobil baru itu, dikatakannya bahwa dewan akan akan mempelajari usulan anggaran yang akan masuk pada RAPBD 2013. Dikatakannya, sejauh ini usulan pengadaan Mobnas tersebut belum bisa langsung dikatakan akan pasti ditolak dewan atau disetujui, karena akan dipelajari terlebih dahulu dengan melihat prioritas pembangunan. (444)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: