Benteng Marlborough Direnovasi
BENGKULU, BE - Setelah sebelumnya Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi merenovasi Benteng Marlborough dengan mengecat semua meriam yang ada, kali ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelontorkan anggaran hingga miliaran rupiah untuk merenovasi Benteng tersebut secara keseluruhan. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Kacung Marijan PhD didampingi Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan GM RBTV, Dedy Wahyudi SE saat konferensi pers di Kantor Harian Rakyat Bengkulu, kemarin. \"Perlu banyak hal yang harus diperbaiki, kita akan audit fisik Benteng tersebut dengan menurunkan ahlinya. Karena hingga saat ini Benteng itu banyak yang bocor,\" ungkap Kacung. Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan Benteng tersebut dengan menjadi museum disalah satu ruangan yang tersedia. Keinginan itu dikarenakan pihaknya menilai bahwa Benteng Marlborouhg merupakan situs sejarah yang harus dipelihara dan dikembangkan, karena ia akan memiliki daya tarik wisata dari mancanegara. \"Kita rencanakan untuk pengembangan, kita akan berkoordinasi dengan Balai Pelestrian Cagar Budaya Jambi. Jika nanti sudah bagus dan sudah ada museumnya akan menjadi alternatif bagi pengunjung,\" terangnya. Gelar Kegiatan Budaya Sementara itu, dari hari ini (kemarin, red) Dirjen Kebudayaan menggelar kegiatan budaya yang dipusatkan di lapangan Sport Center Kota Bengkulu. Kegiatan itu akan berlangsung hingga Rabu (25/6) besok. \"Kegiatan Budaya di Bengkulu ini merupakan yang ketiga kalinya kami gelar setelah di Jatim dan Jember tahun lalu,\" aku Kacung. Menurutnya, kegiatan budaya tersebut akan diikuti oleh 15 komunitas budaya yang ada di Sumbagsel, seperti Sumbar, Lampung, Babel dan Bengkulu, dengan jumlah peserta mencapai 450 orang. \"Mereka akan menampilkan produk-produk kebudayaan mereka. Selain itu, juga ada serasehan untuk mengembangkan komunitas adat,\" bebernya. Menurut Kacung, kegiatan itu bertujuan untuk mengetahui aneka ragam budaya dari komunitas-komunitas budaya yang ada, sehingga dicintai dan dikembangkan oleh masyarakat. \"Paling tidak kita menghargai dan menjadikan budaya ini sebagai kearifan lokal untuk bahan pembelajaran. Salah satunya budaya Enggano, itu luar biasa. Di sana ada 5 suku, tapi orang lain yang masuk tidak konflik,\" paparnya. Sementara itu, Walikota Bengkulu H Helmi Hasan mengapresiasi rencana dan kegiatan yang digelar Kemendikbud tersebut. \"Memberikan arti tersendiri akan keberadaan Benteng Marlborough, memang perlu dilestarikan sebagai tempat untuk mendapatkan sejarah masa lalu. Pemda kota sangat mengapresiasi rencana akan dibangunan museum di dalam Benteng itu,\" tutupnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: