Gubernur Laporkan Pengelolaan APBD 2013
BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd, menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Bengkulu. Laporan itu disampaikan Junaidi dalam rapat paripurna ke lima masa sidang kedua DPRD Provinsi Bengkulu, siang kemarin. Dalam laporannya, Junaidi mengungkapkan bahwa pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 1,681 triliuan terealisasi sebesar Rp 1,696 triliun atau mengalami peningkatan menjadi 100,91 persen. Sedangkan belanja daerah dianggarkan sebesar 1,922 triliun, terealisasi sebesar Rp 1,727 triliun atau 89,86 persen. \"Jumlah bruto sisa lebih perhitungan sebesar Rp 210 miliar, dengan rincian anta salsi per 31 Desember dari RSUD M Yunus Bengkulu sebesar Rp 2,4 miliar, saldo dari RSJKO sebesar Rp 4,2 miliar. Selain itu juga adanya utang bagi hasil pajak kepada pemerintah Kabupaten/kota dan utang kepada pihak ketiga sebesar Rp 43 miliar,\" ungkap Junaidi saat membacakan laporannya. Selain itu juga terdapat upaya yang sungguh-sungguh dari aparatur untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan konsistensi dalam penerapan kebijakan APBD dengan prinsip kehati-hatian dan efesiensi anggaran sebesar Rp 159,6 miliar. Adapun rincian pengunaan APBD tersebut, yakni Pendapat Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 512,9 miliar, terealisasi sebesar Rp 525,2 miliar atau melampau target sebesar Rp 12,2 miliar. Pendapatan pajak daerah ditargetkan sebesar Rp 393,5 miliar, terealisasi 394,1 milair atau mengalami peningkatan sebesar Rp 581 juta atau 0,15 persen. Demikian juga halnya pendapatan retribusi daerah ditargetkan sebesar Rp 9,3 miliar, terealisasi Rp 12,3 miliar atau mengalami peningkatan sebesar Rp3,0 miliar. Sementara pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah mengalami penurunan sebesar Rp 77 juta dari pendapatan yang ditargetkan sebesar Rp 12,1 miliar hanya terealisasi sebesar Rp 12,0 miliar. \"Peningkatan tidak hanya terjadi tahun ini, namun juga sudah 3 tahun berturut-turut belakangan ini. Rata-rata meningkatan sebesar Rp 9,14 persen. Hal ini disebabkan oleh seluruh sumber pendapatan asli daerah memberikan peningkatan kontribusi, seperti pendapatan pajak daerah sebesar 6,45 persen, pendapatan retribusi daerah sebesar 61 persen, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan sebesar 58 persen dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar 8,59 persen,\" paparanya. Hanya saja peningkatan APBD diatas tidak diiringi dengan kinerja belanja SKPD, seperti belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp 860 miliar, yang terealisasi hanya Rp 795 miliar atau 92,48 persen. Demikian juga halnya dengan belanja tidak langsung yang dianggarkan sebesar Rp 1,06 triliun, terealisasi Rp 931 juta atau terealisasi sebesar Rp 87,73 persen. \"Dari urairan diatas, didapat jumlah belanja sebesa Rp 1,7 triliun atau sebesar 89,86 persen dari target yang sudah ditetapkan. Hal ini menunjukkan konsistensi pemerintah dalam penerapan prinsip efisiensi tahun anggaran 2013,\" pungkasnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: