Warga Sumber Jaya Bergolak
BENGKULU, BE - Warga RW 02 Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu bergolak. Sekitar 800 Kepala Keluarga (KK) merasa resah karena tidak adanya pengakuan resmi atas lahan yang mereka tempati. Ketua Forum Komunikasi Pemuda Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (FKP KKSS), Muammar Syarief SH, mengatakan, lahan yang mereka huni saat ini dalam status quo antara warga RW 02 Kelurahan Sumber Jaya dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Bengkulu. Akibat dari status tersebut, kawasan yang dikenal daerah Pulai Baai ini tidak dapat menyentuh bantuan program pemerintah. \"Warga sudah siap untuk turun ke jalan agar tanah yang sekarang mereka huni bisa di-enklave. Lahan ini dihuni warga lebih dari 30 tahun dan warga siap mempertahankan apa yang menjadi haknya,\" kata Muammar, kemarin. Dia menjelaskan, seharusnya warga RW 02 Kelurahan Sumber Jaya bisa mendapatkan bantuan dari program PNPM sebesar Rp 1 miliar. Namun dana tersebut tertahan, karena belum jelasnya status di lahan pinggir pelabuhan tersebut. \"Ada juga dugaan bahwa gratifikasi yang diberikan kepada pejabat Pemerintah Provinsi itu sebagai bagian dari upaya untuk melakukan penggusuran di kawasan kami. Namun seluruh warga sudah bersepakat untuk mempertahankan tanah ini,\" ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) Bengkulu ini. Sementara Ketua RW 02 Kelurahan Sumber Jaya, Samsul Bahri, membenarkan pernyataan itu. Menurutnya, upaya warga untuk mempertahankan lahan itu sesuai dengan falsafah Pasar 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa bumi, air, udara dan seluruh kekayaan yang terkandung didalamnya harus dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Disamping itu, ia memiliki dokumen yang lengkap atas riwayat kepemilikan warga atas lahan tersebut. Ia membeberkan, sebagian lahan RT 02 Kelurahan Sumber Jaya itu sebenarnya memang telah ada yang dijual. Namun yang menjadi kawasan RT 02 Kelurahan Sumber Jaya saat ini tetap melik sah warga. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: