Prioritaskan Ketersediaan dan Stabilitas Pangan

Prioritaskan Ketersediaan dan Stabilitas Pangan

JAKARTA, BE – Bank Indonesia (BI) meminta agar pemerintah dapat meredam laju inflasi dengan cara memprioritaskan ketersediaan dan menjaga stabilitas pangan nasional. Pasalnya, komponen harga pangan bergerak (volatile food) merupakan penyumbang terbesar dalam peningkatan inflasi. Demikian pernyataan ini disampaikan oleh Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, dalam acara peluncuran buku “Panduan Replikasi klaster Komoditi Unggulan dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan,” di Gedung BI Jakarta. Menurutnya, selama ini komoditi pangan telah menjadi penyumbang inflasi terbesar secara nasional. “Oleh sebab itu kita harus dapat mewaspadai kestersedian pangan ini yang sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” ujar Ronald. Lebih lanjut dia mengatakan, persoalan stabilitas dan ketersediaan pangan sudah menjadi isu utama di setiap negara pada pertemuan-pertemuan tingkat Internasional. Terlebih lagi bagi negara yang memiliki populasi penduduk yang sangat besar termasuk Indonesia. “Saat ini Indonesia ada di peringkat keempat dunia yang berjumlah penduduk besar, dengan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi kita pada 2009-2013 rata-rata hanya 5,9%,” tukasnya. Maka dengan demikian, lanjut Ronald, sejauh ini Bank Indonesia sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap peningkatan inflasi, meminta agar pemerintah dapat menjadikan stabilitas pangan sebagai program prioritas nasional dalam kedepannya. Hal tersebut tentunya guna menjaga inflasi yang dikhawatirkan bakal meningkat lagi. “Dalam rangka mendukung itu, kami juga tidak terlepas dari upaya meningkatkan kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain itu BI juga turut membantu kestabilan harga, meredam volatile food yang menjadi kontributor utama inflasi,” tutup Ronald. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: