Pejabat Jangan Nepotisme

Pejabat Jangan Nepotisme

BENGKULU, BE - Pagi kemarin, Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE bersama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bengkulu, Wito SH MH, mengadakan pertemuan dengan seluruh pejabat Eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu. Pertemuan ini ditujukan untuk melakukan penyuluhan mengenai peraturan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) berikut aturan-aturan hukum yang berlaku. Dalam pertemuan yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB ini, Wito mengingatkan kepada seluruh pejabat Eselon II Pemerintah Kota yang hadir untuk mewaspadai praktik-praktik nepotisme. \"Jangan sampai membuat kebijakan khusus yang memberikan keuntungan kepada kerabat, keluarga maupun kroni walikota. Baik itu dalam bentuk kebijakan, pekerjaan, atau sejenis itu,\" pesan Kajari. Ia menegaskan, ia sebagai Kajari akan bersikap tegas terhadap praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Ia bahkan berkali-kali mengingatkan agar tidak ada pejabat yang mencoba memberikannya suap dengan cara apapun. \"Kalaupun ada anggota saya yang meminta proyek, silakan SMS saya.  Saya sendiri yang akan turun tangan untuk menindaknya. Kalaupun ada kepala dinas yang masuk ke ruangan saya untuk memberikan setoran, maka jangan harap bisa keluar. Jangan ada suap, jangan ada saling curiga, jangan ada dusta diantara kita,\" pesan Wito. Pria berdarah Jawa Timur ini juga mewanti-wanti seluruh pejabat Pemerintah Kota untuk tidak mengalihkan anggaran APBD untuk kepentingan-kepentingan yang tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Menurutnya, APBD sebagai uang rakyat harus dikelola dengan sebaik-baiknya dana harus dijalankan dengan berlandaskan kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). \"Laksanakan program walikota dengan berlandaskan kepada DIPA. Kecuali dalam keadaan darurat seperti bencana alam. Diluar itu jangan. DIPA itu pun harus dirumuskan melalui apa-apa yang menjadi kebutuhan riil di masyarakat yang memang membutuhkan dana,\" ungkapnya. Anggota korps Adhyaksa yang pernah menangani kasus Century dan \'Cicak vs Buaya\' ini juga memberikan tips kepada seluruh pejabat Pemerintah Kota yang hadir dalam penyuluhan tersebut. Salah satu kunci kesuksesan, menurut Wito, upaya untuk membangun hubungan baik antara unsur Muspida, tokoh masyarakat dan media massa. \"Pimpinan harus selalu meminta masukan dari bawahannya. Jangan sampai diam ketika melihat ada bawahan yang sering masuk tapi tidak ada kerjaannya. Saya harap, ini menjadi awal yang baik dalam rangka harmonisasi antara Pemerintah Kota dan Kejaksaan. Saya harap kita selalu kompak dan jangan sampai ada gejolak di masyarakat,\" paparnya. Walikota H Helmi Hasan SE menyambut baik apa yang disampaikan oleh Wito. Ia mengutarakan, ke depan pihaknya akan memperluas langkah penyuluhan hukum ini bukan hanya pada sebatas pejabat Eselon II, namun juga melibatkan Eselon III, camat, lurah dan seluruh pegawai Pemerintah Kota. \"Bisa jadi formatnya lebih egaliter dan santai. Bisa jadi coffe morning atau olahraga bersama. Sehingga komunikasi diantara kita dapat dijalankan secara efektif,\" kata Helmi. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: