Korban Tenggelam Ditemukan Utuh
BENGKULU, BE - Setelah melakukan pencarian selama seharian penuh, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan jenazah korban tenggelam, Atur Wicaksono (22), salah seorang pemuda yang hilang terseret arus Pantai Jakat, Rabu (18/6) sore. Korban ditemukan cukup jauh dari lokasi tenggelam pada pukul 15.10 WIB, kemarin (19/6). \"Kami temukan dalam kondisi tak bernyawa lagi, sekitar 6 kilometer dari lokasi tenggelam,\" ujar Kepala Bagian Operasi Kantor Basarnas Bengkulu Hendra, ditemui BE, di lokasi, kemarin. Tenggelam selama 20 jam lebih, jasad korban ditemukan masih dalam keadaan utuh, namun telah membiru dengan kulit terkelupas. Begitu juga dengan pakaian yang dikenakan korban. Dijelaskan Hendra, korban masih mengenakan celana levis dan kaos oblong, persisi saat dia berenang di pantai tersebut. Selanjutnya, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka yang berada di Jalan Semarak RT 13 RW 4 Kelurahan Padang Serai, Kota Bengkulu. Direncanakan jasad korban akan disemayamkan pada hari ini. \"Tadinya mau kita bawa ke dokkes, namun pihak keluarga meminta untuk langsung dibawa ke rumah duka,\" ungkap Hendra. Jasad korban ditemukan arah selatan, berlawanan dengan prediksi tim gabungan yang terdiri dari 7 anggota dari TNI AL, 7 anggota dari Basarnas, 9 anggota dari Polair, dibantu dengan anggota PMI dan BPBD Bengkulu. Pasalnya, 3 perahu karet yang diturunkan diluncurkan mengarah ke utara, sesuai dengan arah angin dan arus. \"Awalnya kita ikut arah gelombang yang mengarah ke utara tapi sesuai dengan prediksi masyarakat, korban mengarah ke selatan,\" pungkasnya. Untuk diketahui, Atur Wicaksono tengelam saat sedang mandi di Pantai Jakat bersama-sama dengan 7 orang temannya. Sekitar pukul 18.00 WIB, tiba-tiba ombak pantai semakin besar dan angin badai semakin kencang. Hingga akhirnya, pria asal Jawa Timur yang sehari-hari bekerja sebagai penjual tiket pesawat tersebut digulung ombak hingga ke tengah. Mengetahui itu, ketujuh teman korban sebenarnya berusaha membantu korban. Namun upaya ketujuh temannya gagal, bahkan ban yang dilempar untuk membantu pun malah hanyut ditelan ombak yang mengganas. Akhirnya, teman korban menghubungi keluarga dan kepolisian serta tim Basarnas tiba di lokasi. Upaya pencarian Rabu malam tidak membuahkan hasil. Pasalnya, kondisi cuaca semakin ekstrim. Tak hanya itu, alat pencarian juga seadanya, misalnya untuk penerangan hanya menggunakan lampu kendaraan bermotor. Badai yang turut menghadang akhirnya membuat tim gabungan menunda pencarian. (609)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: