KIPAS: Aksi Satpol PP Membahayakan
Kondom Itu Milik KPA BENGKULU, BE - Koordinator Kantong Informasi Pemberdayaan Kesehatan Adiksi (KIPAS) Provinsi Bengkulu, Rinto Harahap, menyayangkan aksi pembongkaran yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Bengkulu di eks Terminal Air Sebakul. Menurutnya, aksi yang dilakukan Satpol PP merupakan tindakan yang membahayakan. \"Pembongkaran dan penggusuran kawasan itu bukan solusi. Solusi yang tepat menurut kami lebih kepada pemberian bantuan modal usaha dan pemberdayaan kepada PSK di sana. Siapa sih manusia yang terlahir bercita-cita menjadi pekerja seks? Dan hal ini terbukti. Meski sudah dihancurkan berulangkali tapi bangunan disana tetap berdiri,\" kata Rinto, kemarin. Terlebih dengan adanya penyitaan ratusan kondom, Rinto melanjutkan, dapat membuat tindakan pencegahan penyebaran HIV/Aids menjadi sulit dilakukan. Menurutnya, Satpol PP harus lebih banyak lagi belajar mengenai langkah penyebaran HIV/Aids agar upaya untuk menekan penyakit mematikan tersebut dapat berjalan secara efektif. \"Mereka harusnya mengerti bahwa kondom-kondom yang disita itu milik KPA (Komite Penanggulangan Aids) dan Satpol PP masuk sebagai anggota di dalamnya. Kita memang rutin untuk memeriksa kesehatan mereka di sana agar penyebaran HIV/Aids dapat ditekan. Karenanya kami meminta masalah kondom ini tidak dibesar-besarkan,\" tegasnya. Terminal Kembali Disekat Terpisah, meski baru sehari ditertibkan, di eks Terminal Air Sebakul beberapa bangunan yang sudah dibongkar kembali dibuat sekat triplek dan seng oleh oknum yang tidak dikenal. \"Setelah petugas meninggalkan tempat usai penertiban di sini memang ada beberapa orang yang datang dan sore hari mereka mulai kembali membuat sekat dari triplek. Kita juga tidak bisa berbuat apa-apa karena jumlah mereka banyak dengan menggunakan motor dan mobil,\" kata Supratman (37), warga yang tinggal di depan eks Terminal Air Sebakul. Supratman menjelaskan, warga sekitar lokasi eks Terminal Air Sebakul sebenarnya cukup merasa resah dengan adanya aktivitas prostitusi di kawasan tersebut. \"Dulu banyak warga yang mengamuk, beberapa PSK sempat lari dari amukan warga. Namun karena mereka ngeyel, warga akhirnya pasif,\" ujarnya. Ia menambahkan, sebaiknya pemerintah kembali mengaktifkan fungsi terminal ini. Ia bersama warga lainnya merasa optimis, bila fungsi terminal ini dikembalikan, maka prostitusi terselubung dengan sendirinya dapat dihilangkan. Sementara itu sejumlah pasukan Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kota Bengkulu kembali memantau lokasi di eks Terminal Air Sebakul, kemarin. Puluhan petugas yang dipimpin langsung Kepala Satpol PP Kota Bengkulu, Jahin Liha Bustami SSos kembali membongkar bangunan yang dibuat oleh orang tdiak dikenal. Beberapa triplek, kayu dan seng dibawa kembali oleh petugas dengan menggunakan kendaaraan truk operasional. \"Selepas ini, kami akan melakukan investigasi siapa oknum di balik ini semua. Ini harus diberantas hingga ke akar-akarnya,\" kata Jahin, geram. Dikatakan Jahin, pihaknya juga akan menempatkan orang-orang untuk melakukan pengawasan secara ketat di kawasan ini. Disamping itu, panti-panti pijat dan kawasan-kawasan lainnya juga tetap akan dipantau. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: