Investor Jepang Serius Jajaki Bengkulu

Investor Jepang Serius Jajaki Bengkulu

BENGKULU, BE - Para investor Jepang semakin serius untuk menanamkan investasinya di Bumi Rafflesia ini.  Hal ini ditunjukkan dengan beberapa kali para investor dari negeri matahari terbit tersebut mengunjungi Bengkulu.  Dan terakhir kemarin, empat orang dari Perusahaan Toshiba mengunjungi Bengkulu. Kunjungan petinggi perusahaan kelas dunia tersebut disambut langsung oleh Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan B Najamuddin dan Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Somantri. Sesampainya di Bengkulu keempat orang investor tersebut langsung dibawa ke area pelabuhan Pulau Baai Bengkulu untuk melihat kondisi pelabuhan dan persedian Batubara Bengkulu yang ada di stoke file beberapa perusahaan batubara yang ada di Bengkulu. \"Ini bukan baru datang melainkan keberlanjutan dari kemarin-kemarin,\" terang Wagub. Menurut Wagub, dengan terus mereka datang ke Bengkulu ini mereka menunjukkan keseriusan, menurutnya seharusnya ada timbal balik, yaitu ia harus datang ke Jepang.   Namun karena rumitnya birokrasi yang harus melapor ke sana-sini, sehingga Wagub belum bisa mengunjungi Jepang sehingga mereka yang diminta datang langsung ke sini. Lebih lanjut Sultan menjelaskan kedatangan mereka ini dengan konsorsium yang lebih besar dari kedatangan mereka sebelum-sebelumnya.  Menurutnya, yang datang adalah Direktur Energi dari Perusahaan Toshiba.  Dalam menjalani kerjasama ini Wagub tidak akan menggunakan sistem barter, namun akan sama-sama menguntungkan yaitu selain menyediakan sumberdaya alam dari Bengkulu, namun pemerintah Bengkulu akan meminta pihak Jepang untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang ada di Bengkulu, salah satu cara yang akan dilakukan yaitu dengan mengirim beberapa orang untuk belajar ke Jepang. \"Besok (hari ini, red) kita akan berkunjung ke Kepahiang untuk melihat langsung petani kita serta potensi Geothermal yang kita miliki,\" jelas Sultan. Lebih jauh ia menjelaskan bahwa, fokus utama kegiatan kerjasama ini adalah masalah energi terutama sejak energi nuklir milik Jepang diberhentikan, sehingga mereka mencari ke luar negeri, salah satunya ke Bengkulu, karena memiliki banyak potensi energi seperti batu bara maupun Geothermal ataupun gas bumi. \'\'Energi merupakan bagian dari keberlangsungan hidup masyarakat Jepang sehingga mereka mencari energi kemana-mana dan kita memiliki semuanya, termasuk kebutuhan non energi masyarakatnya seperti kopi,\" papar Sultan. Sementara itu terkait dengan permasalahan rumitnya birokrasi, Sultan berencana membangun kerjasama sendiri antara Jepang dengan Bengkulu, seperti membuat forum Bengkulu Tokyo Patnership. Sementara itu Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Somantri mengajak masyarakat Bengkulu untuk menyambut baik investor yang masuk ke Bengkulu dengan cara terbuka dan menyampaikan semua potensi yang di miliki Provinsi Bengkulu. \"Mereka kan bisa dibilang mempunyai segalanya, seperti modal, teknologi dan SDM, jadi sangat disayangkan jika tidak kita sambut dengan baik,\" harap Jenderal Bintang satu tersebut. Sedangkan perwakilan dari Toshiba Group  Mr Toru Sibagaki menjelaskan kerjasama yang dilakukan Bengkulu dan Toshiba bukan hanya sekedar kerjasama bisnis saja namun juga untuk membangun Bengkulu. Toshiba akan membantu Bengkulu memanfaatkan Sumberdaya alam yang dimiliki Bengkulu seperti panas bumi dan batu bara. \"Sumber energi yang ada ini nanti bukan hanya untuk pemanfaatan listrik saja, melainkan juga untuk memanfaatkan pengelolaan hasil pertanian yang dimiliki Bengkulu,\" jelasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan dalam kerjasama ini pihaknya juga akan menggandeng tangan masyarakat Bengkulu karena menurutnya hal tersebut lah yang terpenting. Perwakilan Toshiba yang hadir tersebut antara lain Toru Sibagaki, sebagai Direktur Energi Toshiba, Endotoru Wakil Presiden Oita Gas  dan Goda Yasuhide serta Sato Takahitu. kunjungan mereka ke Pelabuhan Pulau Baai disambut langsung oleh Advisor Pengendalian Kinerja dan PFSO sekaligus Humas PT Pelindo II Cabang Bengkulu, Mattasar SR SE mewakili GM Pelindo II Cabang Bengkulu Nurhikmat yang sedang dinas keluar. Setelah mendapat penjelasan mengenai Pelabuhan Pulau Baai kemudian rombongan melanjutkan kunjungan ke Pelabuhan Samudera dan stok file batu bara yang ada di sekitar pelabuhan tersebut. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: