Tradisi Milik Tuan Rumah

Tradisi Milik Tuan Rumah

SAO PAULO - Pertandingan pertama sama pentingnya dengan partai final.  Itulah kalimat yang dilontarkan pemain belakang Brasil Daniel Alves dua hari sebelum kickoff laga pembuka grup A antara Brasil melawan Kroasia (12/6).

Pernyataan Alves itu ada benarnya.  Sebab, seperti laga final, ketegangan juga bakal dirasakan seluruh pemain di laga perdana.  Hasil laga perdana juga akan menentukan arah perjalanan tim.  Jika Brasil atau Kroasia mampu meraih hasil maksimal di laga perdana, peluang untuk lolos ke babak 16 besar bakal terbuka lebar.

Nah, sebagai tuan rumah, Brasil tentu tak ingin terjegal di laga perdana.  Apalagi, Selecao-julukan timnas Brasil menyandang status unggulan di Piala Dunia 2014.  Namun, sejarah penyelenggaraan Piala Dunia selalu menguntungkan tuan rumah.

Ya, sejak 1930 hingga 2010, belum ada host atau tuan rumah yang menderita kekalahan di laga perdana.  Brasil sendiri punya memori manis pertemuan melawan Kroasia.  Mereka pernah mengalahkan negara pecahan Yugoslavia itu di laga perdana Piala Dunia 2006.

Dengan alasan itulah, tidak ada salahnya jika memprediksi Selecao bakal meneruskan catatan apik tuan rumah pada laga pembuka. Paling tidak, Brasil bisa mengulang sukses saat menghancurkan Meksiko empat gol tanpa balas di laga pembuka Piala Dunia 1950.

\"Ini bukan soal tiga poin.  Tapi, ini juga menjadi sinyal bagi rival-rival. Ini akan jadi laga paling penting, selain laga final tentunya,\" papar Alves kepada Reuters.

Alves berharap, dukungan suporter yang akan memadati Arena de Sao Paulo bisa memacu spirit pasukan Samba.  Alves memang sangat mengharapkan fans Brasil kembali mendukung timnya.

Sebab, dalam sebulan terakhir simpati fans terhadap Selecao cenderung menurun.  Dua pekan lalu, bus timnas Brasil sempat dihadang fans.  Namun, awal pekan ini latihan skuad asuhan Luiz Felipe Scolari itu kembali mendapat dukungan ribuan fans saat latihan di utara Rio de Janeiro.

\"Saya bisa memahami ini sebagai sebuah situasi yang sulit terkait bagaimana kondisi di negeri kami. Tapi, bagi kami, perlu rasanya untuk menunjukkan kepada fans, masyarakat kami, supaya memahami bahwa sekarang trofi Piala Dunia sudah di Brasil, dan semua ini akan menjadi momen yang menakjubkan,\" bebernya.

Hanya, diakui atau tidak, kemenangan dengan hanya marjin satu gol atas tim non peserta Piala Dunia, Serbia, tengah pekan lalu sedikit menjadi ganjalan. Harusnya, di stadion yang juga berada di belahan lain Sao Paulo itu, Selecao mampu meneruskan kedigdayaan timnya dengan mencetak banyak gol seperti di dua laga sebelumnya.

Fred yang menjadi satu-satunya pencetak gol pada laga uji coba terakhir Brasil tersebut mengakui, bahwa timnya masih belum 100 persen.

\"Kami tidak bisa membohongi publik bahwa kami sudah 100 persen. Sejauh ini kami memang baik-baik saja, tapi kami harus terus berkembang sebelum turun di debut Piala Dunia tahun ini,\" ungkap bomber dari klub Fluminense tersebut.

Rentetan kemenangan selama persiapan menuju Piala Dunia kemarin dianggap bukan indikator untuk menyebut Brasil layak juara. Karena, ungkap dia, masih ada beberapa kelemahan Brasil yang belum teratasi.

\"Selama dua pekan kemarin kami menemukan beberapa kesalahan, dan itu harus terjadi, karena kami masih punya waktu untuk memperbaikinya,\" imbuhnya.

Sementrara itu, arsitek Kroasia, Niko Kovac, menganggap pertemuan dengan Brasil di laga perdana ini merupakan sebuah keberuntungan.

\"Ini jauh lebih baik ketimbang kami harus melawan mereka pada pertandingan kedua atau ketiga,\" kata Kovac kepada salah satu media negara pecahan Yugoslavia, SETimes.

Menurutnya, tekanan yang dirasakan Brasil lebih besar ketimbang Kroasia. Inilah yang akan mereka manfaatkan untuk memberikan shock therapy kepada Brasil pada laga awal.

\"Saya tidak dapat menjanjikan apa-apa, yang bisa saya lakukan hanyalah memberi yang terbaik di sini,\" tegasnya. (ren/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: