Golden Boot Bukan Modal di Piala Dunia

Golden Boot Bukan Modal di Piala Dunia

Akhir musim 2013-2014 menempatkan Luis Suarez dan Cristiano Ronaldo pada posisi terhormat. Kedua pemain itu sama-sama mencetak 31 gol bersama klub masing-masing di liga domestik. Ganjarannya, mereka sama-sama meraih Golden Boot alias Sepatu Emas Eropa. Anugerah tersebut memberikan suntikan kepercayaan diri yang besar pada masing-masing pemain menuju Piala Dunia 2014. Mereka menjadi pilar utama perjalanan tim nasionalnya di Brasil. Sayangnya, jarak waktu beberepa pekan saja dari akhir liga domestik menuju Piala Dunia menunjukkan fakta yang membuat Suarez dan Ronaldo harus menyingkirkan ambisi memberikan peran yang sama seperti di klub masing-masing. Suarez mengalami cedera saat menjalani latihan awal bersama rekan-rekannya di tim Uruguay. Hanya sekitar dua pekan sebelum Piala Dunia dimulai, Suarez justru harus naik meja operasi. Meski cuma operasi minor, kondisi itu tetap membuat kubu Uruguay waswas lantaran Suarez bakal jadi andalan di Piala Dunia. Diharapkan striker milik Liverpool itu akan bisa dimainkan dalam laga menghadapi Kosta Rika, yang merupakan laga perdana Uruguay di Brasil. Sementara Ronaldo membawa cedera kambuhan yang dideritanya di fase akhir kompetisi musim 2013-2014. Sebelumnya disebutkan cedera pada otot paha, kemudian berubah menjadi cedera ligamen patellar pada lutut kirinya. Pelatih Portugal Paulo Bento pun waswas kapten timnya itu tak pulih tepat waktu. Kondisi terakhir yang dialami dua bomber paling subur di Eropa tersebut membuat peta persaingan perebutan top scorer Piala Dunia ikut berubah. Tiga bulan lalu, tepatnya pada Maret, Ronaldo memuncaki perkiraan kandidat top scorer. Sementara Suarez ada di peringkat ketiga di bawah Lionel Messi. Memasuki Juni, prediksi berubah. Posisi Ronaldo dalam bursa merosot. Bahkan di rumah bursa Paddy Power, nama Ronaldo hanya berada di peringkat keempat. Dia digeser Messi, jagoan tuan rumah Neymar dan pemain Argentina lainnya Sergio Aguero. Sedangkan Suarez, berada di bawah Ronaldo. Kubu Portugal memang belum kehilangan harapan menantikan pulihnya Ronaldo. Dasarnya, tentu saja penampilan Ronaldo di level klub. Kesuksesannya di level klub tak diragukan. Di ajang kualifikasi Piala Dunia kali ini, dia juga tampil sebagai penentu kelolosan Portugal. Tapi, justru memasuki kompetisi, dia malah tak berkutik. Pemain dengan julukanĀ  CR7 itu sering kesulitan mencetak gol. Di Euro 2004, Ronaldo mengemas dua gol sementara di Piala Dunia 2006 hanya mencetak satu gol. Torehan satu gol kembali ia raih di Euro 2008 dan Piala Dunia 2010. Torehan gol terbanyaknya terjadi di Piala Eropa 2012 dengan tiga gol. \"Hal yang wajar jika tim (Portugal) bergantung pada pemain terbaik di dunia. Tapi, Portugal bukan hanya Ronaldo. Mereka punya banyak pemain berpengalaman yang berkualitas,\" beber Luis Figo. Di Piala Dunia 2014, seharusnya Ronaldo punya peluang yang bagus untuk menambah koleksi gol. Portugal berada di Grup G bersama Jerman, Ghana dan Amerika Serikat. Di atas kertas, lawan sepadan hanya Jerman. Di lain pihak, performa Suarez bersama Liverpool musim lalu luar biasa. Setelah musim buruk pada 2012-2013, dia meraih kebangkitan. Tak tanggung-tanggung, kebangkitann pemain yang mengemas dua gol di Piala Dunia 2010 itu turut mengerek Liverpool yang finis di peringkat ekdua Premier League. Di level internasional, Suarez sudah mengemas 38 gol dari 77 laga. Dia diprediksi mampu menggantikan peran Diego Forlan yang di Piala Dunia sebelumnya tampil sebagai salah satu pencetak gol terbanyak. \"Kami memiliki harapan besar terhadap Suarez untuk bermain di Piala Dunia. Saya tidak akan menjamin dia akan berada di pertandingan pertama, tapi kami juga tidak memutuskan bahwa dia akan absen,\" ungkap Oscar Tabarez, pelatih Uruguay pada The Mirror. Peluang untuk mencetak gol bagi Suarez memang seharusnya terjadi di laga pertama. Uruguay \"hanya\" akan menghadapi Kosta Rika. Dua laga berikutnya mereka akan bertemu raksasa Eropa, Italia dan Inggris di Grup D. (ady)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: