Bagi Wanita Hamil, Kenalilah Kontraksi Palsu

Bagi Wanita Hamil, Kenalilah Kontraksi Palsu

TERKADANG sulit bagi perempuan hamil membedakan kontraksi persalinan dengan kontraksi palsu yang selalu menipu. Apalagi bagi perempuan yang baru pertama kali hamil.

Menurut dr Bobby Rawadi Sp OG, saat terjadi kontraksi palsu biasanya waktu yang terjadi tidak bisa diprediksi. Kontraksi datang dalam interval yang tidak teratur dengan intensitas yang panjang.

“Bila terjadi kontraksi saat bayi masih dalam keadaan prematur (7-8 bulan), sebaiknya harus segera diberikan obat supaya tidak terjadi kelahiran prematur,” tutur Bobby seperti yang dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com), Sabtu (7/6).

Kontraksi persalinan juga datang tidak teratur. Tapi seiring waktu, kontraksi tersebut datang lebih teratur dengan intensitas yang lebih pendek. Semakin lama semakin intens dan bertahan lama.

“Makin lama (kontraksi) makin kuat dan makin sering. Misalnya, dalam waktu 10 menit kontraksi bisa terjadi hingga tiga kali. Biasanya bila mau melahirkan, di perut akan terjadi kontraksi disertai lendir dan darah yang keluar dari vagina,” urainya.

Sedangkan untuk posisi sakit, kontraksi palsu rasa sakit yang dirasakan biasanya terasa di tengah perut bagian bawah. Sedangkan kontraksi sesungguhnya, jelas Bobby, sakit di seluruh bagian perut termasuk juga punggung.

Dia menambahkan, rasa sakit kontraksi palsu bisa berhenti dengan sendirinya. Akan hilang ketika mengubah posisi badan. “Sedangkan pada kontraksi persalinan, rasa sakitnya akan bertahan hingga masa persalinan. Tidak peduli seperti apapun posisi tubuh,” terangnya. Apa penyebab kontraksi? Di dalam tubuh perempuan ada hormon yang namanya oksitosin. Hormon ini bertugas merangsang refleks pengeluaran air susu ibu (ASI). Selain merangsang produksi dan pengeluaran ASI, pengeluaran hormon ini juga menyebabkan rahim berkontraksi. Otot rahim perempuan hamil jadi meregang dan mengerut. Ini yang membuat kepala bayi terdorong ke leher rahim, dan bayi Ibu pun siap lahir ke dunia.(*/en/her/k9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: