KSOP Bantah Menghambat

KSOP Bantah Menghambat

BENGKULU, BE - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkulu membantah tudingan anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu yang menyatakan bahwa KSOP sengaja menghambat pengerukan alur Pelabuhahan Baai Bengkulu dengan cara mempersulit persyaratannya.  \"Kami sama sekali tidak memiliki kepentingan.  Apalagi sengaja menghambat. Kami hanya komitmen ingin bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku,\" ungkap Kepala Seksi Keselamatan Pelayaran KSOP Bengkulu, Panhidi kepada BE, kemarin. KSOP sendiri tetap bersikukuh tidak akan mengeluarkan rekomendasi pengerukan alur kepada Pelindo II Cabang Bengkulu, sebelum Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Bengkulu mengeluar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) terkait lokasi pengerukan lokasi pembuangan hasil kerukan. \"Meskipun komisi III mengancam akan mengklaim atau menuntut pertanggungjawaban dari kami jika perekonomian Bengkulu lumpuh akibat dangkalnya alur, kami tidak gentar. Dan kami siap memenuhi panggilan komisi III tersebut,\" tantangnya. Ia juga mengaku, pihaknya juga sudah berkoordi dengan BLH Kota terkait belum dikeluarkannya Amdal tersebut.  Dari hasil koordinasi itu terungkap bahwa PT Pelindo II yang ingin melakukan pengerukan belum melengkapi syarat yang ditentukan BLH. \"Pelindo itu maunya menang sendiri, persyaratan tidak dipenuhi bagaimana Amdal itu akan keluar,\" ujarnya dengan nada kesal. Sementara itu,  anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Aank Junaidi ST mengungkapkan, pihaknya akan memanggil dan menggelar hearing dengan KSOP Senin besok (9/6) di ruang rapat Raflesia DPRD Provinsi Bengkulu. \"Undangannya mulai dibagikan oleh staf hari ini (kemarin, red) dan rapatnya kita gelar Senin besok,\" akunya. Selain menghadirkan pihak KSOP, Komisi III juga akan memanggil pihak terkait lainnya seperti BLH provinsi dan kota, ESDM Provinsi Bengkulu, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi dan Kota serda Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Bengkulu. \"Masalah ini harus dituntaskan sesegera mungkin, jika dibiarkan semakin lama maka kendangkalan alur pelabuhan pun akan semakin bertambah sehingga besar kemungkinan akan mengganggu arus perekonomian masyarakat di Provinsi Bengkulu,\" ungkapnya. Ia pun berharap akan solusi setelah pemanggilan sejumlah pihak terkait tersebut, sehingga pengerukan dapat dilaksanakan agar transportasi laut yang melewati alur pelabuhan tersebut dapat berjalan normal.  \"Kita akan back up masalah ini hingga selesai, demi kepentingan masyarakat Provinsi Bengkulu,\" tukasnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: