Korban Kebakaran Butuh Bantuan

Korban Kebakaran Butuh Bantuan

\"TEDIBENGKULU, BE - Arfan Vadel (70), warga Jalan Kapten Tandean, Singaran Pati, Kota Bengkulu mengharapkan bantuan karena sejak rumahnya terbakar ia mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Sementara hingga kini bantuan dari pemerintah juga belum hadir. \"Kita tidak munafik, kita sangat mebutuhkan bantuan tersebut. Namun hingga sekarang (kemarin,red), bantuan belum ada sama sekali,\" ujar Henni (35), anak korban. Henni melanjutkan, hanya baju di badan saja yang tersisa akibat ganasnya si jago merah menjilat rumahnya, pada Sabtu (31/5) lalu. Saat ini, 5 penghuni rumah bernomor 41 tersebut juga masih mengungsi di salah satu rumah kerabatnya yang ada di Lingkar Barat. Pasalnya, rumah tua tersebut sudah tak bisa lagi ditempati lagi karena hangus dimakan api. \"Semuanya sudah habis terbakar, mulai dari 4 unit TV, semua pakaian, hingga semua peralatan rumah tangga,\" sambung Henni. Kelurga tersebut masih mengandalkan bantuan dari para tetangga dan keluarga. Bahkan, kata Henni, untuk memasak saja sudah tidak ada peralatan lagi. \"Jadi, kalau bisa pemerintah segera memberikan bantuan,\" jelasnya. Api dari Belakang Cucu korban, Rana (14), yang berada di dalam rumah saat kebakaran terjadi menerangkan, api semula berasal dari belakang. Namun dia belum tahu apa penyebab kemunculan api tersebut. Pasalnya, saat itu dia sedang tertidur dan dibangunkan oleh tetangga yang berteriak mengatakan kebakaran terjadi. \"Saya tidak tahu, apakah api tersebut berasal dari tumpukan sampah yang sedang dibakar atau bukan,\" ujar Rana. Dijelaskan Rana, dia tidak begitu ingat kronologis kebakaran karena dia langsung lari dan menangis saat mengetahui tempat tinggalnya mulai dipenuhi asap. Pasalnya, siswi MTs ini mengaku memiliki asma sehingga tidak bisa menghirup terlalu banyak asap. \"Yang jelas saya langsung lari keluar, dan memberikan kunci motor kepada tetangga untuk mengeluarkan dua motor yang masih ada di dalam rumah,\" jelasnya. Seperti yang dilansir, api begitu cepat merambat karena di dalam rumah terdapat tumpukan bensin siap ecer. Karena rumah tersebut memang merangkap membuka warung manisan, yang juga menjual bahan mudah terbakar ini. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, saat seisi rumah sedang pergi dan hanya dihuni oleh Rana. Sementara Arfan, diketahui sedang menyebar undangan untuk sedekah menyambut bulan Ramadhan. Begitu juga dengan Alfian, suami Henni dan anaknya, Rehan, sedang tidak berada di rumah. Henni sendiri sedang pergi arisan. Melihat api berkobar dengan besarnya, warga setempat langsung menghubungi PBK. Tak lama, 9 unit mobil pemadam kebakaran dari 7 pos langsung datang ke lokasi dan berhasil memadamkan api selama satu jam. Para penakluk api tersebut juga berhasil menghambat laju api tidak merambat ke rumah yang lain. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. (609)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: