Usulan Biaya Salat Tahajud Jadi Sorotan

Usulan Biaya Salat Tahajud Jadi Sorotan

TAIS, BE-Usulan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Seluma H Hamdan Hasan yang meminta biaya kegiatan salat tahajud menuai kritik. Pasalnya, wacana tersebut menang tidak lumrah dan dinilai berpotensi menyahgunakan makna ibadah. Bahkan usulan pemberian biaya terhadap orang yang menjalankan ibadah pribadi kepada tuhan itu dinilai sangat keliru, hingga tak perlu digubris oleh Pemkab Seluma.

Penilaian tersebut diaungkap Ketua DPC Partai Gerindra Seluma, Harozi. Dikatakannya, setelah mendengar kabar adanya usulan ketua MUI untuk meminta biaya tersebut kepada Pemkab Seluma, dirinya sebagai bagian dari masyarakat Seluma meminta agar Plt Bupati H Bundra Jaya SH MH dan jajaran untuk tidak sekali-kali mengabulkan proposal itu. Karena, jika usulan dipenuhi maka dana yang digunakan untuk kegiatan tersebut pasti akan diambil dari APBD Seluma yang notabener APBD itu merupakan uang rakyat yang seharusnya digunakan untuk pembangunan fisik dan mental spiritual yang tepat.

\"Itu usulan aneh. Mendengarnya saja sangat tidak pantas, kalau ada usulan pemberian biaya kegiatan salat tahajud. Kita minta Plt bupati untuk tidak perlu menghiraukan usulan yang tidak masuk akal itu,\" kata Harozi.

Hal senada dikatakan Kabag Humas Protokol Pemkab Seluma, Mulyadi SSos MM Menurutnya, dengan menyikapi 2 persoalan kontroversi sejak beberapa hari ini dimunculkan oleh ketua MUI Seluma. HalĀ  tersebut menimbulkan penilaian negatif dari masyarakat terhadap MUI. Bagaimana tidak, setelah memberikan pernyataan yang diangap tidak benar soal lokasi Gedung Balai Adat sebagai tempat msum, kemudian dilanjut dengan mencuatnya usulan anggaran salat Tahajud itu, membuat kesan jika pemimpin ulama di Seluma itu kurang memahami tugas dan fungsi atau tupoksinya.\"Kita sebenarnya tertawa saja melihat ada usulan itu. Maaf bukan maksud untuk menggurui, menurut kita lebih baik MUI itu mengusulkan pemberian anggaran santunan anak yatim piatu daripada mengusulkan anggaran biaya pelaksanaan salat tahajud,\" kata Mulyadi.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi kembali, Ketua MUI Hamdan Hasan menjelaskan usulan anggaran salat tahajud tersebut, karena terkait dengan rencana kegiatan MUI untuk menggelar salat tahajud keliling. Dari masjid ke masjid yang dilakukan oleh pengurus MUI. Dana yang diusulkan sekitar Rp 30-an juta setahun untuk keperluan biaya transportasi dan akomodasi. \"Rencana kegiatan itu melibatkan masyarakat, sehingga membutuhkan bantuan anggaran dari Pemkab Seluma,\" terang Hamdan Hasan. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: