Paspor Dibawa Kabur, Mantan Kakanwil Kemenag Terlantar

Paspor Dibawa Kabur, Mantan  Kakanwil Kemenag Terlantar

BENGKULU, BE - Sebanyak 51 jemaah dari Indonesia terkatung-katung di Kairo, Mesir, setelah menunaikan ibadah umroh di Makkah, Arab Saudi. Dari puluhan jemaah itu, diketahui lima jemaah adalah asal Bengkulu.Mereka adalah keluarga besar mantan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Drs H Mukhtaridi Baijuri, MM. Kabar tertahanya Mukhtaridi dan keluarganya itu dibenarkan Kakanwil Kemenag Bengkulu H Suardi Abbas, SH MH melalui Kepala Bidang Haji, Zakat dan Wakaf saat dikonfirmasi BE, kemarin. \"Kabarnya memang begitu, dan lima jemaah itu adalah satu keluarga pak Muktaridi bersama ibu Liswani serta tiga orang anaknya, \" bebernya. Kabar yang diperoleh, terang dia, keluarga itu mengambil paket umrah di travel Aisyah Muhammadiyah yang merupakan perpanjangan dari travel Istiqomah di Bandung. Tertahanya mereka di kairo, travel itu sebenarnya mengantongi izin, lantaran hubungan antar mitra travel yang kurang sehat sehingga menyebabkan jemaah terlantar. Pun begitu, terang pria asal Mukomuko ini menegaskan, KBRI telah mengurus seluruh jemaah di sana. Dan kabarnya mereka sudah diterbangkan dari Kairo menuju Jakarta.\"Kita berharap tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada jemaah umroh,\" tuturnya. Diakui Zahdi, peristiwa ini jelas akan memberikan dampak negatif terhadap calon jemaah Bengkulu akan ada rasa takut melakukan ibadah umroh. Untuk itu ia berpesan kepada jemaah untuk berhati-hati dalam memilih travel, demi keamanan, kenyamanan dalam beribadah, sebelum mendaftar calon jemaah dapat mencari tahu travel mana saja yang telah mengantongi izin tersebut \" Dan itu bisa dilihat dari web Kemenag RI,\" katanya. Ia pun menegaskan, akibat tragedi itu, Kanwil Kemenag Bengkulu saat ini tengah melakukan pendataan jasa tour dan travel layanan umroh. Pendataan ini terkait dengan perizinannya. \"Sebanyak 7 travel layani umroh akan kita undang dan diberikan pembinaan. Dengan begitu calon jemaah umroh di Bengkulu tidak khawatir memilih travel mana yang dijadikan media untuk menjalani umroh,\" imbuhnya. Seperti yang dilansir dalam republika.co,id jamaah itu tiba di Kairo pada Selasa (29/4) dari Abu Dhabi setelah ibadah umrah, dan sesuai jadwal, sedianya kembali ke Indonesia dari Kairo, Rabu (30/4) pukul 03.00 dini hari waktu Kairo. Tedy asal Bengkulu yang membawa serta keluarganya, berlima termasuk ibu dan ayahnya itu mengambil paket umrah dan melancong ke Mesir lewat Travel Istiqomah di Bandung. Namun saat boarding di Bandara Kairo, Selasa malam, paspor mereka dibawa kabur oleh pihak Travel Metro dari Mesir, mitra Travel Istiqamah. Rupanya, Travel Metro menuntut pembayaran tunggakan dari Travel Istiqamah sebesar 200 ribu dolar AS. Celakanya, barang-barang bagasi jamaah sudah berada di pesawat Ettihadiyah. \"Sampai sekarang, selain paspor, barang-barang bagasi kami belum ketahuan entah di mana. Kabarnya bagasi itu sudah ditransfer dari pesawat Ettihadiyah ke pesawat Egypt Air, tapi pastinya belum jelas,\" tutur Tedy bernada galau. Sementara itu, KBRI Kairo telah meminta pengacaranya dari Mesir untuk membuat laporan pengaduan kepada Kepolisian setempat terkait insiden penahanan paspor, kata staf Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo Muhammad Nur Salim. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: