Peserta UN Dikdas 3.893

Peserta UN Dikdas 3.893

  BENTENG, BE - Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Tengah  (Benteng), Sugeng Prayitno, SH mengatakan, peserta Unas (Ujian Nasional ) tingkat SMP sederajat dan US (ujian sekolah) untuk tingkat pendidikan dasar (SD) mencapai 3.893 orang. Rinciannya SD/MI yang akan mengikuti US sebanyak 2.105 orang, sementara peserta UN SMP/MTs berjumlah 1.788 orang. US SD/MI berlangsung 19-21 Mei 2014, terus jadwal Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP/MTs tanggal 5 sampai 8 Mei 2014. \"Data peserta Unas SMP dan US SD ini sudah final,\" ungkapnya. Menurut Sugeng, sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 102 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada SD atau Madrasah Ibtidayah/sederajat, tahun ini ujian nasional (UN) bagi murid SD ditiadakan. Gantinya, diselenggarakan sistem ujian sekolah (US) dimana keputusan kelulusan anak murid diserahkan kepada pihak sekolah. \" US dilakukan berdasarkan aturan yang kita terima,\" katanya. Ia melanjutkan, ujian sekolah atau ujian madrasah bukan lagi menjadi satu-satunya acuan meluluskan siswa.  Pasalnya, kini guru dan pihak sekolah memegang peranan penting dalam menilai siswa tersebut. Apakah sudah bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya atau tidak. \"Menentukan kelulusan SD sekolah, SMP tetap pusat,\" terang Sugeng. Dikatakannya, mengenai ujian sekolah, nantinya diujikan tiga mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia, matematika, dan IPA dengan komposisi 75 % materi soal dari provinsi, selebihnya 25% dari pemerintah pusat. Selain sebagai salah satu komponen kecil penentu kelulusan siswa SD, ujian sekolah pun akan digunakan untuk pemetaaan mutu sekaligus menjadi acuan untuk masuk SMP. \"Sekarang daerah diberi otonomi khusus dalam materi soal dan distribusi soal ujian sekolah. 75 persen materi soal dari propinsi, sisanya 25 persen dari pusat. Ini akan jadi satu paket penilaian untuk masuk SMP, jadi nanti tidak ada lagi tes-tes lain. Wali murid jangan lagi salah persepsi, prestasi anak jadi pertimbangan kelulusan,\" tutupnya.(111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: