Imam dan Khatib Tuntut Kesejahteraan
BENGKULU, BE - Imam dan Khatib masjid dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu menuntut Pemerintah Provinsi Bengkulu meningkatkan kesejahteraan mereka. Pasalnya, hingga saat ini khatib dan imam tersebut belum mendapat penghasilan yang layak sebagai upah atas jerih payahnya menghidupkan agama Islam di daerahnya masing-masing. Hal ini disampaikan khatib dan imam dalam acara ramah tamah dengan Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd di rumah dinas gubernur, siang kemarin. \"Keberadaan kami merupakan ujung tombak pemerintah untuk menjadikan masyarakat di Provinsi Bengkulu ini sebagai masyarakat beragama dan bermoral. Namun di sisi lain, kami belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dan sangat jauh sekali dari sejahtera,\" ungkap perwakilan iman dan khatib dari Bengkulu Selatan, Rosman. Menurutnya, kesejahteraan imam dan khatib saat ini kalah jauh dibandingkan dengan penghasilan penyapu jalan. Padahal tugasnya tidak terlalu berat, hanya membersihkan sampah-sampah di atas badan jalan. Para penyapu jalan pun tidak perlu belajar mengaji, membaca dan menulis. Sedangkan para imam dan khatib sangat berat, dan butuh waktu yang tidak sedikit untuk belajar dan mengajarkan masyarakat melalui ceramahnya. \"Kami bukannya tidak ikhlas menjalankan perintah agama ini, tapi paling tidak ada keseimbangan agar tidak ada kecemburuan sosial,\" paparnya. Senada juga disampaikan imam dan khatib lainnya, Hermansyah perwakilan imam dan khatib Kabupaten Kaur. Menurutnya, para imam dan khatib tidak hanya membutuhkan kejahteraan, namun juga membutuhkan kendaraan dinas untuk menjangkau daerah yang jauh dari pemukiman. \"Sebenarnya banyak fasilitas yang ingin kami ajukan, seperti pembangunan masjid, mendirikan perpustakaan masjid dan sejumlah kebutuhan lainnya. Namun bila Pak Gubernur berkenan, memenuhi kebutuhan mendesak saja sudah cukup,\" ujarnya. Menanggapi banyaknya permintaan dan keluhan itu, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, menyatakan ia akan berjuang adanya honor bagi pejuang agama tersebut. \"Kalau untuk mensejahterakan semua imam dan khatib, saya rasa APBD Provinsi Bengkulu belum mampu. Karena APBD kita masih sangat kecil. Namun akan kita coba perjuangkan melalui pembahasan di DPRD Provinsi Bengkulu,\" ungkapnya. Demikian juga halnya dengan kendaraan, gubernur juga mengaku sangat berat bila setiap imam dan khatib diberikan kendaraan dinas. Namun ia mengupayakan untuk memberikan kendaraan berupa ambulance untuk setiap kecamatan. Menurutnya, ambulance sangat penting bagi masyarakat, seperti untuk mengantarkan anggota masyarakat yang tangah sakit, mengantarkan jenazah ke pemakaman dan sejumlah kegunaan lainnya. \"Penggunaannya bisa bergiliran tergantung kebutuhan,\" imbuhnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: