Honda Beri Pelatihan Bengkel Non AHASS

Honda Beri Pelatihan Bengkel Non AHASS

BENGKULU, BE – Honda Bengkulu menggelar pelatihan perbaikan sepeda motor injeksi secara massal, kepada seluruh bengkel di luar bengkel resmi Honda atau AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) di 10 kabupaten di Provinsi Bengkulu.  Pelatihan gratis itu untuk menjawab keraguan konsumen tentang jaringan perawatan saat membeli sepeda motor injeksi Honda. “Ini sebagai pelayanan untuk konsumen. Melalui program ini, kami harapkan seluruh bengkel motor Non-AHASS di Bengkulu bisa memperbaiki motor injeksi. Kami melakukan ini karena kepedulian Honda sebagai pelopor motor injeksi di Indonesia,” ujar Kepala Wilayah Bengkulu PT Astra International Tbk – Honda Sales Operation Agoes Setiawan di Bengkulu. Menurut Agoes, nantinya, para teknisi di bengkel-bengkel itu tidak hanya bisa memperbaiki motor merek Honda saja, tetapi juga motor injeksi merek lain. Kepala Bagian Pemasaran Honda Bengkulu Thomas Pradu menambahkan, selama ini, motor injeksi Honda hanya bisa ditangani bengkel AHASS. Nantinya, seluruh bengkel di Bengkulu bisa menangani motor injeksi setelah para teknisinya diberi pelatihan. Ditambahkan, pelatihan itu dilakukan dengan dua model, yakni pelatihan massal di kantor pusat Honda di Kota Bengkulu dan pelatihan secara sporadis.  Untuk pelatihan massal, kata dia, Honda menggelarnya secara bertahap. Untuk bengkel-bengkel yang letaknya di bawah radius 150 kilometer dari Kota Bengkulu, para teknisinya diundang untuk ikut pelatihan di kantor pusat Honda. Lalu, pelatihan sporadis dilakukan untuk bengkel-bengkel di luar radius 150 km. Untuk yang model ini, tambah Thomas, Honda akan mengerahkan sejumlah tenaga ahli yang datang ke bengkel-bengkel di pelosok untuk memberikan pelatihan penanganan sepeda motor injeksi. Selain memberi pelatihan, kata Thomas, pihaknya juga memberikan peralatan kepada bengkel-bengkel tersebut. Hingga saat ini, jumlah bengkel yang tercatat akan mengikuti pelatihan gratis itu lebih dari 100 bengkel. “Kami harap program ini bisa selesai pada semester dua tahun ini,” kata Thomas. Awal tahun ini memang menjadi catatan sejarah bagi Honda. Sebab, Honda menuntaskan komitmennya untuk menghadirkan teknologi injeksi di seluruh produk sepeda motornya di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan diluncurkannya dua produk terbaru yakni Honda Blade 125 FI dan Vario 110 FI pekan lalu. Keduanya menjadi produk terakhir yang meninggalkan mesin berkarburator. Berdasarkan catatan, Honda mulai mempelopori penggunaan teknologi injeksi di Indonesia melalui model Honda Supra X 125 PGM-FI pada tahun 2005. Selanjutnya, komitmen itu diperkuat pada November 2011 dengan deklarasi untuk mengaplikasikan teknologi PGM-FI pada seluruh produknya. Sejak pendeklarasian itu, Honda telah merilis 13 model motor injeksi dalam kurun waktu hanya dua tahun empat bulan. Produk injeksi AHM adalah Honda CBR250R, Honda CBR150R, Honda CB150R StreetFire, Honda PCX150, Honda Verza 150, Honda Supra X 125 Helm in PGM-FI, Honda Vario 125 PGM-FI, Honda Spacy FI, All New Honda BeAT FI, New Honda Scoopy FI, New Honda Revo FI, New Honda MegaPro FI, dan New Honda Supra X 125 FI. Dua produk terakhir adalah Blade 125 FI dan Vario 110 FI. Agoes menambahkan, Beat tercatat sebagai motor matik paling laku di Bengkulu dan menguasai penjualan skuter matik di Bengkulu dengan pangsa pasar 60%. Honda Beat memberi kontribusi 42% dari total penjualan sepeda motor Honda di Bengkulu. (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: