Laporkan MP, Aktivis Diancam Bunuh

Laporkan MP, Aktivis Diancam Bunuh

TUBEI,BE - Diduga karena telah berusaha mengungkap dugaan Money Politic (MP) ke publik pada Pemilu legislatif 2014,  aktivis gerakan Anti Politik Uang (GAPU) Kabupaten Lebong mulai mendapati berbagai ancaman teror melalui sms maupun telepon bernada ancaman mau dibunuh. Salah satu aktivis GAPU yakni Melki Agustian SH,dirinya mengaku telah mendapatkan teror melalui pesan singkat atau sms ke handphone miliknya, bahwa dirinya akan dibunuh jika salah satu calon anggota DPRD tersebut gagal karena telah dilaporkan olehnya. \"Kemarin (Kamis,red) saya mendapat SMS (Short Message Service) dari orang tidak dikenal, saya akan dibunuh jika dirinya tidak terpilih menjadi anggota DPRD Lebong. Ya ini mungkin karena kami dari GAPU telah mengungkap beberapa kasus dugaan kecurangan dan pidana pemilu legislatif yang dilaksanakan di Kabupaten Lebong,\" ungkap Melki. Dijelaskan Melki, ancaman itu dari nomor ponsel 082280452380 berbunyi ‘Pak, di lebong jangan terlalu ikut campur dlm urusan pileg ini. Krn ini urusan kami. Jika kami gagal terpilih urusannya nyawa. Ingat itu’. \"Itulah bunyi sms yang masuk ke HP saya. SMS itu saya terima sekitar pukul 15.38 WIB dan ada juga yang menelpon dengan nada ancaman yang sama. Tapi SMS dan telphone ancaman tersebut tidak terlalu saya persoalkan. Yang jelas kita tetap dalam tugas kita mengawasi pelaksanaan pemilu di Lebong dengan damai dan bersih tanpa politik uang,\" jelas Melki. Meskipun  mendapatkan ancaman seperti itu, Melki menuturkan belum berfikir untuk menempuh jalur hukum melaporkan ancaman tersebut ke polisi.  GAPU katanya akan terlebih dahulu membahas dan mengkaji maksud ancaman itu. \"Kita lihat saja nanti, mau diapakan ancaman melaui sms ini. Apa yang akan kita ambil dengan adanya ancaman tersebut kita lihat saja nanti,\" pungkasnya. Surat Pencabutan MP Ada yang menarik dari laporan kasus dugaan Money Politik (MP) yang dilakukan Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP) dan Gerakan Anti Politik Uang (GAPU) kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Lebong beberapa waktu lalu. Setelah dugaan Money Politik (MP) salah satu calon dari Partai Hanura di Dapil 1  EJ akan dihentikan. Kali ini, salah satu saksi yang diajukan atas nama Sahirman (54) warga Desa Turan Tiging Kecamatan Lebong Selatan, menyampaikan surat kepada Panwaslu Kabupaten Lebong mengenai pecabutan kesaksian. \"Surat tersebut disampaikan Sahirman kepada kita pada Selasa (16/4) lalu. Dimana sebelumnya memang Senin (14/4) malam Sahirman datang sebagai saksi didampingi saudara Rusmanto,\'\' kata Ketua Panwaslu Lebong Junaidi SE didampingi anggota Divisi Hukum dan Pelanggaran Pemilu Harwiniar SH pada BE kemarin. Memang pada Senin (14/4) pihak pelapor membawa saksi Sahirman ini untuk diklarifikasi sebagai saksi kasus dugaan MP yang dilaporkan pelapor, yaitu KIPP. Kemudian keesokan harinya atau Selasa (15/4), Sahirman malah datang lagi dengan membawa surat pernyataan diatas materai tersebut, Ditambahkan Junaidi, pihaknya cukup menyayangkan dan bertanya-tanya dengan adanya saksi dari pelapor terkait dugaan money politik tersebut mau mencabut kembali kesaksiannya. Apalagi dengan pernyataan yang dibuat oleh saksi tersebut. \"Tapi meskipun begitu, masalah ini akan kita bawa dulu ke rapat intern Panwaslu Lebong. Kita lihat saja bagaimana perkembangan selanjutnya,\" kata Junaidi Dalam surat yang ditandatangani Sahirman diatas materai Rp 6.000 tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang disampaikan, diantaranya, dirinya sangat keberatan atas tingkah Rusmanto memperalat dirinya dengan imbalan uang Rp 100.000 untuk memberikan keterangan sesuai dengan yang diajarkan oleh Rusmanto. Kemudian dalam surat tersebut, Sahirman menyebutkan beras raskin yang dibagikan oleh Kades Turan Tiging pada April 2014 memang diterimanya dan tidak ada kaitannya dengan partai atau Caleg. Dirinya juga tidak pernah menduga sebelumnya atas rencana Rusmanto, setelah dekat dengan kantor Panwaslu dirinya disuruh atau diajar supaya memberikan keterangan. (777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: