Petani Dapat Bibit Kentang Busuk

Petani Dapat Bibit Kentang Busuk

CURUP, BE - Sejumlah kelompok tani di Kecamatan Sindang Kelingi dan Selupu Rejang, terancam tidak bisa memanen secara maksimal hasil tanaman kentang dari bibit yang mereka terima dari pemerintah pada tahun anggaran 2013 lalu.  Diduga hampir 30 persen bibit kentang yang disalurkan kepada kelompok tani tersebut telah membusuk sebelum ditanam. \"Kebayakan bibit kentang yang kami dapatkan telah membusuk, jadi kebanyakan tidak bisa ditanam karena busuk,\" ungkap salah satu Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Sindang Kelingi yang meminta namanya tidak disebut. Pengadaan bibit kentang senilai Rp 562 juta melalui APBN tahun anggaran 2013 pada Dinas Pertanian Rejang Lebong tersebut, diketahui melibatkan pihak ketiga CV Maju Jaya Abadi. Menanggapi keluhan beberapa kelompok tani tersebut, Direktur Utama CV Maju Jaya Abadi Ujang dikonfirmasi wartawan di Curup, Selasa (15/4) mengakui kondisi bibit yang busuk tersebut. \"Pada saat bibit dalam penyimpanan kita kondisinya baik, hanya saja ditingkat petani perlakuan terhadap bibit kentang jelas berbeda-beda.  Jika 2 minggu tidak langsung ditanam, wajar saja membusuk karena bakteri, atau perlakuan penyimpanan yang tidak baik, kalau langsung tanam kami yakin tidak akan busuk,\" terangnya. Dijelaskan Ujang, secara teknis penyimpanan bibit telah dijelaskan oleh petugas Dinas Pertanian.  Karena jika perlakuan penyimpanan yang salah, akan mempengaruhi kondisi fisik bibit.  \"Alasan petani kadang berbeda-beda, mungkin lahan mereka sedang ditanami jenis tanaman lain sehingga lahan belum siap. Selama penyimpanan bibit akan rusak jika perlakukan tidak baik,\" katanya. Ujang mengklaim, kondisi bibit dalam kondisi baik pada saat disalurkan kepada masing-masing kelompok tani, bahkan tidak seluruhnya gagal tanam. \"Tidak semua busuk, ada beberapa kelompok yang kita pantau kondisi tanaman kentang hasil bibit kita semuanya tumbuh dengan baik. Dalam kegiatan pengadaan ini, kami hanya melakukan pengadaan bibit dan insektisidanya saja. Sehingga, kami hanya bertanggung jawab untuk mengadakan bibit hingga menyalurkan bibit tersebut ke kelompok tani saja,” tutupnya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: