Angka Golput Diprediksi Tinggi, KPU Dianggap Kurang Sosialisasi

Angka Golput Diprediksi Tinggi, KPU Dianggap Kurang Sosialisasi

BENGKULU, BE - Meski penghitungan hasil pemilu legislatif (Pileg) Provinsi Bengkulu masih ditengah perjalanan. Akan tetapi, jumlah angka golongan putih (Golput)diprediksi bakal tinggi di Provinsi Bengkulu. Pasalnya ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Mulai dari minimnya sosialisai oleh penyelenggara sampai pada masyarakat tidak mengenal sosok caleg yang akan dipilih. Pengamat Politik Universitas Bengkulu DR Panji Suminar, memprediksi tingkat masyarakat Propinsi Bengkulu yang tidak menggunakan hak politiknya pada Pemilu Legislatif 2014 ini, mencapai 30 persen. \"Dari data yang saya peroleh saat ini walaupun belum final. Golput maksimal mencapi 30 persen,\" jelas Panji kemarin (14/4). Dikatakan Panji, pengalaman pada Pemilu sebelumnya, dari 1,3 juta jiwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) sekarang ini, diprediksikan yang telah menggunakan hak suaranya di TPS masing-masing, diperkirakan tidak akan melibihi angka 1 juta. Bahkan Panji memperkirakan yang menggunakan hak suaranya hanya sekitar 800 ribu pemilih. \"800 ribu sudah melebih angkat priode lalu. Kalau tidak sampai segitu, berarti tidak ada perubahan dari pemilu sebelumnya,\" sebut Panji. Menurut Panji, tingginya angka Golput di Propinsi Bengkulu disebabkan beberapa faktor. Diantaranya belum maksimalnya sosialisasi yang dilakukan lembaga penyelenggara Pemilu (KPU). Diyakini masih banyak masyarakat terutama di wilayah pedesaan belum mengetahuitentang proses Pemilu. \"Selain itu juga banyak Caleg yang kurang sosialisasi sehingga masyarakat tidak mengenal. Karena tidak kenal masyarakat jadi malas menggunakan hak pilihnya,\" tegas Panji. Selain faktor penyelenggara dan peserta yang kurang bersosialisai, Panji juga mengatakan bahwa ada penyebab dari masayrakat sendiri. Terutama dikarenakan sikap prakmatis masyarakat pemilih, karena tidak akan memilih tanpa imbalan dari parpol maupun sang celeg. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: