Kesiapan UN RL 99,9 Persen
CURUP, BE - Jelang persiapan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA, SMK/MAK dan SMALB tanggal 14-16 April 2014 mendatang, berbagai kesiapan UN di Kabupaten Rejang Lebong (RL) telah siap 99,9 persen. Hal itu diungkap Wakil Bupati RL Syafewi, S.Pd kepada wartawan Jum\'at (11/4). \"Beberapa minggu yang lalu sebelum pemilihan umum saya sendiri telah melakukan pemantauan kesiapan siswa dan pihak sekolah, saat ini kesiapan UN sudah 99,9 persen, kita berdo\'a saja semoga hasilnya baik,\" harap Wabup. Seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Wabup, Pemerintah Kabupaten RL merupakan salah satu daerah yang cukup konsisten memberikan reward atau penghargaan kepada siswa yang berhasil mendapatkan nilai UN tertinggi tingkat kabupaten, bahkan kecamatan. \"Hasilnya cukup efektif, bahkan tahun lalu untuk tingkat SMP, Kabupaten RL menjadi juara umum Provinsi Bengkulu perolan hasil UN, mudah-mudahan tahun ini semua tingkatan harus menjadi juara umum,\" harap Wabup. Peserta UN tingkat SMA dan SMK di RL tahun ini berjumlah 3.174 siswa, peserta tingkat SMK berjumlah 1.128 siswa terdiri dari 751 laki-laki dan 337 perempuan, sedangkan peserta tingkat SMA berjumlah 2.046 terdiri dari 850 laki -laki dan 1.196 perempuan. Plt Kepala Dinas Pendidikan Zakaria Effendi menjelaskan, untuk persiapan distribusian soal UN tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, begitu juga pengamanan dari aparat dan pihak berwenang termasuk dalam pelaksanaan UN yang akan diawasi oleh pengawas dari Unib Bengkulu dan pengawas independen lainya. Sementara itu, hasil pendaraan peserta UN, yang terdata dalam Daftar Nominasi tetap (DNT), terdapat satu pelajar dari SMAN I Kecamatan Kota Padang yang tidak bisa mengikuti UN April 2014 ini lantaran terlibah kasus hukum dalam kecelakaan yang dialami beberapa waktu lalu. \"Memang ada satu siswa yang tidak bisa ikut UN, karena teribat kasus kecelakaan dan siswa tersebut belum masuk DNT dalam pelaksanaan UN. Syarat terdata dalam DNT sendiri harus sudah mengikuti ujian praktek sekolah,\" terangnya. Kemudian, untuk siswa yang kasus kriminailtas seperti pencurian kendaraan bermotor, narkotika dan aksi kriminalitas lainnya akan tetap diupayakan terlibat dalam UN. \"Kalau mereka terlibat dalam kasus hukum, tetap kita usahakan untuk ikut UN, karena itu wajib, namun tentunya dengan perlakukan berbeda, seperti melaksanakan UN di Lapas atau RSUD dengan pengawasan khusus,\" tegasnya. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: