Protes Marak di TPS

Protes Marak di TPS

\"KeteranganCURUP, BE - Berbagai peristiwa menarik mewarnai jalannya pemungutan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara di Kecamatan Curup Kota.  Pantauan di TPS 2 Kelurahan Pasar Tengah, salah seorang calon legislatif dari Partai Nasional Demokrat daerah pemilihan satu (Kecamatan Curup Timur, Curup Tengah dan Curup Selatan) atas nama Guruh Indrawan melakukan protes terhadap petugas KPPS di TPS tersebut, yang menolak pemindahan hak pilihnya dari Kelurahan Sidorejo Kecamatan Curup Tengah yang nota bene merupakan daerah pemilihan 1. \"Bapak itu dari Kelurahan Sidorejo, mau pindah memilih di TPS 2 Kelurahan Pasar Tengah, dari daerah pemilihan saja sudah beda, harusnya formulir A5 pemindahan hak pilih dilakukan 3 hari sebelum pencoblosan,\" ungkap Ketua PPS Pasar Tengah, Dahril kepada wartawan. Sempat bersitegang, Guruh Indrawan yang diketahui calon legislatif daerah pemilihan 2 tersebut mendatangi TPS 1 di Kelurahan Pasar Tengah. Di TPS tersebut Guruh Indrawan bisa menggunakan hak suara meski awalnya terdata dalam daftar mata pilih di Sidorejo Kecamatan Curup Tengah. \"Mata pilih khusus kita berikan pukul 12.00 WIB, bagi kami sepanjang bersangkutan belum menggunakan hak pilih kita akan mengakomodirnya,\" terang anggota KPPS TPS 1 Jimmi. Selain itu, TPS 8 Kelurahan Jalan Baru juga diwarnai protes dari warga. Pasalnya, dua orang petugas Linmas mengantarkan langsung surat suara DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten langsung ke rumah dua orang warga yang sakit. Karena tidak dikawal petugas kepolisian yang seharusnya berjaga di TPS dan petugas KPPS, surat suara yang telah diisi di rumah dua orang warga yang sakit tersebut mendapatkan protes. Talani, petugas Linmas ditemui wartawan mengaku mengantarkan langsung surat suara ke RT 2 RW 4 Kelurahan Jalan Baru untuk digunakan oleh warga yang sakit, begitu juga petugas Linmas lainya Soeb, yang mengantarkan langsung surat suara ke rumah warga yang sakit di RT 1 RW 1 Kelurahan Jalan Baru. Firdaus salah seorang warga yang juga pemantau Pemilu dari Partai Demokrat menganggap prosedur pemungutan suara untuk warga yang sakit tersebut tidak sesuai. \"Harusnya KPP paham bagaimana mengambil hak suara warga yang sakit tidak bisa mendatangi TPS. Masa Linmas ditugaskan mengantarkan tanpa pengawalan dan saksi, apalagi petugas kepolisian,\" sesalnya. Terkait perosalan tersebut, Anggota KPU RL Halid Saifullah menjelaskan, petugas Linmas yang ditemukan membawa surat suara ke rumah pemilih distabilitas (sakit), kemudian setelah dicoblos kembali dibawa ke TPS dengan cara di jinjing, ini menimbulkan kecurigaan warga. \"Secara aturan ini memang menyalahi, surat suara sebanyak 4 lembar yang sudah dicoblos oleh penyandang distabilitas tersebut kemudian telah dibatalkan, dan diganti dengan surat suara baru oleh petugas KPPS setempat, sudah tidak ada masalah lagi,\" tegasnya. Ketua Panwascam Curup Kota Muhidin, SE berharap persoalan tersebut tidak menganggu tahapan penghitungan suara. \"Untuk warga yang keberatan atas temuan dalam pemungutan suara bisa melaporkan secara resmi kepada kami, nanti kita tindak lanjuti sesuai peraturan yang ada,\" tegasnya. Kejadian lainnya terjadi di TPS 4 Sukaraja Belakang Kecamatan Curup Timur, dimana warga dan saksi melakukan protes terhadap KPPS karena surat suara kurang. Hanya saja kejadian tersebut tidak menimbulkan keributan karena segera teratasi dengan petugas yang menambah surat suara dari cadangan yang diambilkan dari TPS terdekat.  \"Tadi sempat banyak protes karena surat suara kurang, tapi sekarang surat suaranya sudah ada,\" ujar salah satu warga Wibowo. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: