7 Rumah Hanyut, 1 Tewas

7 Rumah Hanyut, 1 Tewas

Banjir Bandang & Longsor \"Bekas \"inserBENGKULU, BE -  Banjir bandang dan tanah longsor kembali terjadi.  Banjir bandang terjadi Minggu (6/4) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari kemarin.  Banjir bandang ini menimpa dua Desa Kecamatan Bermani Ilir, yakni Desa Cinto Mandi dan Sosokan Cinto Mandi.   Beruntung dalam peristiwa itu tidak merenggut korban jiwa, tetapi kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Data terhimpun, peristiwa banjir bandang yang melanda kedua desa tersebut diduga, disebabkan air sungai Belimbing yang berada disekitar kedua desa meluap akibat hujan deras yang melanda sejak Sabtu (5/4) sore. Luapan air sungai belimbing diketahui mulai menyurut sekitar pukul 04.00 WIB kemarin. Dalam peristiwa itu sedikitnya 92 unit rumah warga, termasuk sarana umum terendam air yang tingginya lebih dari 1 meter. Bahkan 7 rumah diantaranya rusak parah akibat terseret arus. \"Waktu kejadian kami sedang tertidur lelap, kami baru terbangun saat air sudah menyentuh badan kami. Mendapati air sudah menggenangi rumah, kamipun panik dan berhamburan keluar. Sehingga tidak satupun barang yang berhasil kami selamatkan, begitu juga warga-warga lainnya yang menjadi korban bencana ini,\" ujar salah satu korban banjir, Damsi, warga Cinto Mandi. Sementara itu, Kades Sosokan Cinto Mandi, Eko Sudarma Hadi mengatakan, sebelum peristiwa ini terjadi, seluruh warga sudah mengantisipasinya. Namun yang tidak disangka-sangka terjadi kejadiannya dini hari. \"Disaat warga sedang tertidur lelap. Luapan air sungai Belimbing membanjiri rumah warga kurang lebih berlangsung lebih dari 2 jam. Untuk desa ini sekitar 75 unit rumah warga termasuk 1 unit mesjid yang terendam,\" ungkap Eko. Menurutnya, untuk korban diketahui tidak ada, tetapi kerugian harta benda terbilang cukup besar. Karena beberapa peralatan elektronik warga rusak akibat terendam air yang tingginya mencapai dada orang dewasa. \"Hasil perkebunan warga berupa kopi juga rusak dan terseret arus. Sementara ini untuk nominal kerugian materi, khususnya desa ini belum bisa kita taksir. Mengingat sekarang kita sedang melakukan pendataan,\" jelasnya. Terpisah, Kepala BPBD Kepahiang, Anudin SE mengemukakan, pasca mendapatkan laporan peristiwa itu pihaknya langsung turun ke lokasi terjadinya banjir bandang. Berdasarkan pendataan, dalam peristiwa  itu diketahui 92 unit rumah warga dan sarana umum lainnya terendam air. \"Untuk Desa Sosokan Cinto Mandi 74 unit rumah warga dan 1 unit mesjid yang terendam. Sementara di Desa Cinto Mandi 17 unit, namun 7 diantaranya rusak parah karena beberapa bagian rumah hanyut terseret banjir bandang.  Yakni 6 unit rumah warga masing-masing Juhan Dahri, Buston, Cana, Alwi Hawa, Damsi, Warsito dan Yansori. Sedangkan 1 unit lagi gudang penyimpanan alat sarapal anam, yang juga digunakan sebagai TPA di desa setempat milik desa,\" jelasnya. Menurutnya, atas musibah banjir bandang ini pihaknya masih mendata kerugian materi. Disisi lain tadi (kemarin, red) air bersih sudah didistribusikan sebanyak 2 tanki atau 8 ton. \"Untuk bantuan masa panik kemungkinan besar besok kita distribusikan. Meskipun demikian kita tetap menghimbau warga untuk tetap waspada dengan peristiwa serupa,\" tegasnya. Sementara, Camat Bermani Ilir, Sapta Lasta Putra SSos menyampaikan dalam musibah ini bukan hanya rumah warga yang terendam, tetapi lahan persawahan dan kolam budidaya warga juga terut terendam air. \"Untungnya pihak BPBD dan PMI sudah turun kelokasi musibah banjir ini sehingga masyarakat sedikit banyak sudah terbantu,\" jelasnya. Longsor, 1 Tewas Sedangkan peristiwa longsor mengakibatkan satu keluarga di kawasan perkebunan Talang Jawa Desa Sinar Gunung Kecamatan Sindang Dataran, Minggu dini hari (6/4), sekitar pukul 00.15 WIB tertimbun. Longsor menyebabkan pondok yang dihuni Sukri (45) warga Desa Apur Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU). Material longsor tidak hanya merusak bangunan pondok yang ditempati korban. Namuun Sukri, beserta istri dan kedua anaknya ikut tertimbun tanah. Dalam peristiwa itu korban dan kedua anaknya berhasil selamat karena. tidak tertimbun material longsor secara keseluruhan, Namun Yanti (40), istri dari tertinggal di dalam pondok dan tertimbun tanah. Setelah dievakuasi selama 2,5 jam, jenajah Yanti akhirnya ditemukan warga dibantu oleh TNI dan Polri telah terbujur kaku, selanjutnya dikebumikan di TPU Desa Apur Kecamatan SBU, sekitar pukul 11.30 WIB, kemarin. Kapolres RL, AKBP Edi Suroso SH melalui Kapolsek Sindang Dataran, Iptu Panehan SH dikonfirmasi wartawan mengungkapkan, Sukri, beserta istri dan kedua anaknya tidur di dalam pondok kebun yang terletak tepat disisi tebing curam setinggi 7 meter. Saat itu, hujan deras terus mengguyur. Tanpa disadari korban, material tanah ytang berada di tebing longsor dan langsung menimbun pondok yang ditempatinya, beruntung korban sempat terbangun sehingga sempat menyelamatkan diri membawa kedua anaknya yang sempat ikut tertimbun longsor. \"Longsor terjadi cepat sekali, sehingga korban tidak bisa menyelamatkan istrinya karena tertimbun tanah yang terus longsor menutupi pondok,” ujar Panehan. Setelah longsor, korban saat itu segera menghubungi warga setempat dan pihak TNI serta Polri. Sehingga segera dilakukan evakuasi menggunakan alat seadanya. Setelah 2,5 jam, tepatnya sekitar pukul 02.45 WIB, jenajah istri korban ditemukan dan sudah tidak bernyawa. “Sekarang jenajah sudah dibawa ke rumah duka tempat kelahiran korban yaitu desa apur dan telah dimakamkan di TPU setempat. Sementara, korban dan kedua anaknya yang juga mengalami luka-luka masih menjalani pengobatan rawat jalan di kediamannya,” ujar Panehan. Camat Sindang Dataran, Fuad mengatakan, hingga saat ini warga setempat dibantu TNI dan Polri masih melakukan gotong royong mengangkat material tanah yang menimbun pondok korban. “Dalam waktu dekat, kami akan terus melakukan sosialisasi secara continue kepada warga untuk terus waspada bencana longsor ini. Sebab, tidak menutup kemungkinan, bencana longsor dapat kembali terjadi di kawasan ini mengingat hujan deras yang terjadi,” ujar Fuad. (505/999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: