Mahasiswa Unsri Ditemukan Tewas
BENGKULU, BE - Fridolin Marpaung (21), mahasiswa Universitas Sriwijaya yang hilang disapu ombak saat mandi di objek wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu, Sabtu (29/3) sekitar pukul 15.30 WIB lalu, akhirnya ditemukan tim SAR dalam keadaan terapung tak bernyawa, Minggu (30/3) pukul 08.30 WIB. Korba ditemukan 500 meter ke utara dari bibir pantai dari tempat ia tenggelam. Jasad Fridolin ditemukan tim gabungan TNI, Polri, SAR Bengkulu, BPBD Kota Bengkulu dan PMI dengan menggunakan perahu karet. \'\'Jenazah korban sudah ditemukan tim gabungan yang menggunakan perahu karet. Penemuan jenazah korban 500 meter dari lokasi kejadian arah Utara,\'\' ujar Kapolres Bengkulu Iksantyo Bagus Pramono SH MH melalui Kapolsek Ratu Agung AKP Ade Candra. Jasad yang masih utuh tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Jitra Bhayangkara Bengkulu untuk dibersihkan. Rencananya jenazah segera dibawa keluarga korban pihak keluarga ke Simpang Lima, Medan, Sumatera Utara. \"Jasad korban akan dibawa ke Medan oleh keluarga,\" kata salah satu rekan korban Franky Panjaitan yang masih setia menemani korban. Kejadian ini bermula dari korban dan rekan-rekannya sedang berlibur ke Pantai Panjang sebelum akan pulang ke kampung halaman mereka masing-masing. Pada saat mereka sedang asik berenang di Pantai Panjang tersebut, korban akhirnya terseret ombak, sehingga korban ditemukan tewas. Sementara itu Ketua RT 1 Rw 1 Lempuing, Ratu Agung, Bengkulu, Rustam Efendi (52) tidak menyalahkan para wisatawan mandi di lokasi tersebut. Pasalnya rambu-rambu peringatan bahaya mandi di lokasi tersebut sudah terhalang. Akibatnya para wisatawan tidak memperhatikan bahaya berenang di lokasi itu. \"Tujuan merekakan rekreasi, jadi kita tidak bisa menyalahkan dan menegur mereka. Akan tetapi rambu-rambu peringatan dilarang mandi sudah tidak kelihatan oleh wisatawan karena terhalang oleh warga yang berjualan di lokasi itu,\" kata Rustam. Ia menambahkan, lokasi tersebut memang bahaya karena kondisi pasir seperti menghisap dan juga di dalam laut tersebut terdapat palung. Oleh sebab ini sering terjadinya kasus warga yang tenggelam di pantai itu. \"Pasir di sana beda dengan pasir yang ada di Pantai Jakat yang pasirnya padat tidak seperti pasir pantai itu yang bila kita berpijak akan terendam,\" jelasnya. Pihak dari RT 1 Rw 1 Lempuing, Ratu Agung, Bengkulu nantinya akan berupaya untuk memperingati pengunjung untuk tidak mandi lagi di lokasi itu. Rencanya, pihaknya akan lebih memperbanyak membuat peringatan bahaya mandi di pantai itu dan juga akan didukung pemuda sekitar untuk memperingati wisatawan agar tidak mandi di sana. Tak hanya itu, wisata yang memang ingin merasakan atau mandi didaerah itu, lokasi mandi akan dipindahkan sedikit lebih jauh ke arah selatan. \"Rencanya kita kan membuat rambu-rambu peringatan dengan dibantu paa pemuda sekitar. Namun bagi yang mau juga mandi disana, lokasi pemandian akan dipindakkan kearah Kuala karena pasir dan kondisinya sedikit tidak membahayakan,\" tegasnya.(cw3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: