Jokowi Dinilai tak Paham Nasionalisme ala Bung Karno
JAKARTA - Sikap calon presiden (capres) dari PDIP, Joko Widodo alias Jokowi yang cenderung membela soal penjualan aset BUMN pasa masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, disayangkan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Agung Suprio.
Agung menilai sikap itu menunjukkan bahwa Jokowi kurang memahami nasionalisme model Bung Karno.
Menurut Agung, ada dua tipe nasionalisme kontemporer yakni nasionalisme aktif dan nasionalisme pasif. Nasionalisme aktif yakni mempromosikan kebijakan berdikari, anti terhadap intervensi asing dan imperialisme ekonomi. Sedangkan nasionalisme pasif yakni yang berdiam diri terhadap kebijakan privatisasi sekalipun membenci.
\"Tidak ada pernyataan menyesal dari Jokowi terhadap kebijakan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri pada masa lalu yang menjual aset negara, menandakan bahwa Jokowi kurang memahami nasionalisme model Bung Karno,\" kata Agung melalui lewat pesan singkatnya, Selasa (1/4).
Agung menjelaskan, sikap Jokowi yang membela kebijakan Megawati menjual aset negara di masa lalu menunjukkan bahwa Jokowi termasuk kategori nasionalisme pasif. Sementara nasionalisme Bung Karno itu berdikari, bahkan sempat menasionalisasi aset-aset asing di Indonesia.
\"Jokowi termasuk kategori nasionalisme pasif jika ditinjau dari statementnya yang membela kebijakan Megawati di masa lalu,\" tuturnya.
Agung pun mengaku lega karena sejauh ini belum ada capres maupun partai politik yang dicap sebagai pengkhianat nasionalisme yang ditandai semangat untuk privatisasi dan rela menjadi antek asing.
\"Jika ada, maka capres atau partai tersebut merupakan musuh ideologis Bung Karno,\" tandasnya. (dil/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: