Didemo Warga, Kadis Dikawal Preman
CURUP, BE- Belasan warga Bukit Merbau, Desa Bukit Batu, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) menggelar aksi demo ke Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong (RL) Di jalan Sukowati Curup, Sabtu (29/03). Tapi, mereka harus pulang tanpa hasil meski telah mendatangi kantor Disnakertrans dengan berbekal kertas karton berisi tuntutan penuntasan pembayaran upah kerja pembukaan lahan Transmigrasi Bukit Maerbau tahun anggaran 2013. Sedangkan belasan simpatisan Kepala Dinsosnakertrans Bambang Irawan, yang berpakaian preman, tak mau mengambil resiko karena kalah jumlah massa. Meski demo tersebut juga dikawal puluhan polisi berpakaian lengkap dan berpakaian preman, \"Kita ingin menyampaikan aspirasi dengan senang hati, tetap cukup banyak orang berpakaian preman yang jelas bukan orang Dinas, daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dialami anggota kami lebih baik kami mundur saja,\" ungkap Koordinator Aksi Demo Ishak Burmansyah. Kepala Disnakertrans pantauan wartawan tampak menyambut langsung para pendemo dan langsung mengajak para pendemo untuk masuk ke dalam gedung Disnakertrans. \"Tau usah demo-demo, silakan masuk semuanya kita bicarakan baik-baik, ayo masuk,\" tutur Bambang. Sayangnya, masa tetap memilih dan menolak ajakan masuk, selanjutnya merubah haluan dengan berjalan kaki menuju Mapolres Rejang Lebong. Mereka meminta pihak Polres segera mengusut berbagai kejanggalan proyek Transmigrasi di Bukit Maerbau tahun anggaran 2013. Selain itu mendesak polisi menuntaskan laporan upah pekerja yang dilibatkan warga yang hingga kini belum dibayarkan. Para pendemo diterima puluhan personil polisi, orasi hanya dilakukan di luar gerbang Mapolres RL. \"Terima kasih atas penerimaannya pak Polisi, kami hanya ingin menanyakan kelanjutan laporan yang telah kami sampaikan,\" tutur Ishak lagi. Karena gagal mendapatkan melakukan aksi sesuai harapan, Ishak berjanji akan nyampaikan aspirasi secara langsung kepada pemerintah pusat dan pihak terkait lainnya. \"Perjuangan kita tidak sampai disini, kita akan sampaikan laporan hingga ke tingkat kementerian. Bukan hanya upah buruh yang kami tuntut, tetapi hak jatah hidup sampai saat ini belum baru dua bulan diberikan,\" terang Ishak. Sementara itu, Kepala Disnakertrans Bambang Irawan menegaskan, soal tuntutan upah buruh itu kewenangan pihak ke tiga untuk membayarkan. \"Kita ini hanya soal teknis administrasi saja, pekerjanya pihak ke tiga. Namun kami akan menyampaikan persoalan ini kepada pihak ke tiga,\" ungkapnya. Bambang Irawan juga mengungkap, jika pihak ke tiga dalam hal ini PT Pirsa Cara Berkarya. yang dilibatkan juga telah diputus kontrak dengan persentase 59 persen. \"Dengan 59 persen sudah penempatan, sudah selesai 50 unit rumah bahkan ditempati, kita bersyukur karena tempat lain tidak selesai. Sisa anggaran sudah kita kembalikan dari rencana 100 rumah,\" teagsnya. Bambang mengaku menyayangkan pendemo tidak ingin masuk ke kantor Disnakertrans. \"Itu warga kita yang demo, seharusnya bisa bertanya langsung ke UPT kita jika ada persoalan, kita sudah undang tidak datang untuk memperjelas persoalan,\" terangnya Soal jatah hidup satu tahun, dijelaskam Bangbang, sudah aturanya dibagi setiap triwulan itu kewenangan pemerintah Provinsi Bengkulu. \"Dari Pemkab RL ada, hanya saja masih dibintang di pemerintah pusat, namun kita siap mengatasinya,\" tegas Bambang.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: