Diduga Ada Penyelewengan Pupuk

Diduga Ada Penyelewengan Pupuk

BINTUHAN, BE- Walaupun Dinas Pertanian  mengusulkan 150 ton pupuk untuk petani, namun teknis dilapangan belum ada  pengawasan yang ketat. Maka kelangkaan bakal terus terjadi. Diduga ada penyelewengan pupuk ditengah-tengah masyarakat.  Tim pengawas pupuk, dari unsur kejaksaan dan kepolisian, sudah melakukan pengawasan bahwa tidak ada kelangkaan.

\"Hampir semua kecamatan itu kekurangan 180  ton pupuk, padahal sesuai jumlahnyaRencana Depenitif Kebutuhan  Kelompok  (RDKK) sudah memenuhi kelompok, hanya saja ada permainan oleh pengecer  disetiap kecamatan,\" ujar pengawas pupuk dari Kejari  Bntuhan Mutarso SH,  kemarin.

Menurutnya, jika hal itu tidak disikapi oleh dinas pertanian maka  penyelewengan pupuk bakal terjadi, makanya perlu evaluasi kembali soal RDKK yang  banyak tidak dilaporkan. Ditambah seperti Kecamatan Nasal, cukup parah baik itu kekurangan pupuk dan juga harga pupuk yang tinggi. \"Seperti bulan ini petani  sudah mulai membutuhkan pupuk, namun dimana pupuk tersebut hingga kini  belum juga ada nongol. Hal inilah yang nantinya akan dikeluhakan oleh masyarakat,\" jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kaur Asmawan SSos mengatakan jika adanya dugaan permainan tingkat pengcer pihaknya minta ditindaks ecara tegas.  Pihaknya dalam waktu dekat ini akan meminta RDKK kepada distributor yang berada  di kecamatan hingga kini belum ada laporan hal tersebut. Jika memang benar di  Kaur tidak mengalami  kelangkaan, hal ini menjadi catatan bagi semua pihak. \"Artinya  selama ini pupuk sudah ada namun tidak disampaikan, hal inilah yang harus diveluasi  bersama-sama sehingga para petani bisa memanfaatkanya dengan baik,\" jelasnya.

Disisi lain, Anggota DPRD Kaur H Sonuhdi SE mengatakan, sejak tahun  2008-2010 kaur masih swasembada beras namun mulai tahun 2011 hingga 2012 Kaur  justru bukan swasembada beras. Hal ini tidak lagi swasembda beras apa  penyebabnya. Karena rehap irigasi belum selesai bahkan anggaranya dialihkan, bibit  tidak ada, pupuk kini menjadi permainan. \"Wajar kita selalu menurun dalam  pencapaian produksi beras, hal ini harus menjadi catatan Pemkab Kaur tahun 2013 harus bisa memperoleh kembali swasembada beras,\" ungkapnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: